Warga Perumahan Jade Ville Terganggu dengan Debu Pembangunan Citra Garden

Warga Perumahan Jade Ville Terganggu dengan Debu Pembangunan Citra Garden

Suparno - detikJatim
Sabtu, 13 Jul 2024 17:04 WIB
Demo warga perumahan Jade Ville Sidoarjo
Demo warga perumahan Jade Ville Sidoarjo (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Ratusan warga perumahan Jade Ville di Desa Sidokepung, Kecamatan Buduran, Sidoarjo mendatangi kantor pemasaran perumahan Citra Garden. Mereka mengaku terganggu dengan adanya debu pembangunan perumahan Citra Garden.

Selain itu, warga perumahan Jade Ville menolak adanya aktivitas pembangunan perumahan Citra Garden pada malam hari. Sebab, aktivitas pembangunan di malam hari sangat mengganggu warga perumahan Jade Ville saat beristirahat.

Haris, salah satu tokoh warga perumahan Jade Ville mengatakan, pihaknya menuntut pertanggungjawaban developer pembangunan perumahan Citra Garden.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya sudah ada kesepakatan bahwa pihak pengembang berjanji akan melakukan penyiraman secara rutin agar debu tidak mengganggu warga, namun pihak pengembang tidak melakukan itu," kata Harus ditemui di lokasi aksi, Sabtu (13/7/2024).

Haris menjelaskan, debu dari pembangunan Perumahan Citra Garden ini sangat mengganggu aktivitas warga perumahan. Namun, pihak pengembang tidak melakukan penyiraman tersebut. Sebelumnya, warga pernah melakukan mediasi dengan pengembang, namun tidak ada titik temu.

ADVERTISEMENT

"Setiap hari warga perumahan itu menghirup debu, sementara itu banyak warga terutama anak-anak yang terinfeksi ISPA. Karena debunya sangat tebal," jelas Haris.

Selain debu, warga perumahan Jade Ville juga memprotes aktivitas yang dilakukan pihak pengembang dengan melakukan pengurukan lokasi proyek pada malam hari.

"Dalam kesepakatan tidak ada aktivitas proyek pada malam hari, namun kenyataan ada kegiatan proyek malam hari. Dengan adanya aktivitas malam hari, warga sangat terganggu," tandas Haris.

Sementara itu, Nelson, perwakilan dari pengembang mengatakan, pihaknya menghargai adanya aspirasi warga. Selanjutnya, pihak developer akan meningkatkan penyiraman agar debu tak mengganggu warga.

"Saat ini tidak ada lagi aktivitas pengurukan, dampak dari proyek kami akan menambahkan jumlah penyiraman dan kerusakan rumah warga sudah ada yang diperbaiki," kata Nelson.

Untuk tuntutan warga yang meminta aktivitas proyek pada malam hari dihentikan, pihaknya berjanji akan melakukan pertemuan kembali dan akan mengundang perwakilan dari warga.

"Permintaan warga melarang aktivitas proyek pada malam hari, kami akan membahas bersama warga dan yang terkait," tandas Nelson.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads