Avanza Muat Keluarga Surabaya Nyemplung Jurang di Mojokerto Diduga Overload

Avanza Muat Keluarga Surabaya Nyemplung Jurang di Mojokerto Diduga Overload

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Sabtu, 13 Jul 2024 08:30 WIB
Avanza terjun ke jurang di Desa Pacet Mojokerto
Avanza muat sekeluarga asal Surabaya nyemplung ke jurang di Mojokerto. (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Mobil Toyota Avanza nopol L 1518 VX yang terjun ke jurang di turunan AMD, Pacet, Mojokerto diduga overload atau kelebihan muatan. Faktor kelaikan jalan minibus warna silver itu juga sedang diselidiki polisi.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Mojokerto Iptu Wihandoko menjelaskan penyelidikan kasus kecelakaan maut ini melibatkan ahli dari Dishub Jatim dan Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Perhubungan (DPRKP2) Kabupaten Mojokerto.

Para ahli akan mengecek kelaikan jalan mobil Avanza bernopol L 1518 VX itu. Salah satunya terkait kelayakan fungsi pengereman. Sebab minibus warna silver itu terjun ke jurang setelah mengalami rem blong di turunan AMD.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami koordinasi dengan Dishub Mojokerto dan Dishub Jatim untuk mengecek kelaikan kendaraan. Karena dishub ahlinya mengecek kelaikan kendaraan," jelasnya kepada detikJatim, Jumat (12/7/2024).

Selain itu, faktor muatan mobil juga dianalisis oleh para ahli. Menurut Wihandoko, Dishub Jatim menilai mobil Avanza itu kelebihan muatan karena ketika kecelakaan terjadi minibus ini berisi 8 orang dewasa dan 3 anak.

ADVERTISEMENT

"Hasil hitungan sementara, diperkirakan muatan 600 Kg. Padahal, batas kemampuan kendaraan seperti itu kalau tidak salah 500 Kg," ujarnya.

Tidak hanya itu, lanjut Wihandoko, hari ini pihaknya melayangkan surat ke agen tunggal pemegang merek (ATPM) Toyota. Pihaknya juga meminta ATPM memeriksa mobil Avanza silver yang saat ini sudah diamankan di Mapolres Mojokerto.

"Tadi kami sudah bersurat ke ATPM Toyota untuk pemeriksaan lebih dalam penyebab sebenarnya. Termasuk kemampuan remnya," terangnya.

Sejauh ini, sopir Avanza, Komaruddin (40) belum bisa dimintai keterangan. Warga Pulotegalsari 8, Kelurahan/Kecamatan Wonokromo, Surabaya itu masih menjalani perawatan di rumah sakit.

"Masih dirawat, belum bisa dimintai keterangan karena dia masih agak syok karena korban keluarga semua," ujar Wihandoko.

Ia berpendapat ada sejumlah faktor yang memicu kecelakaan yang merenggut 2 nyawa ini. Pertama, sopir tidak menguasai medan karena tidak pernah melewati jalur ekstrem Cangar, Kota Batu-Pacet, Mojokerto.

Jalur ini terkenal ekstrem karena berupa turunan yang curam dan panjang sehingga kerap terjadi kendaraan rem blong. Kedua, faktor kelaikan kendaraan yang meliputi fungsi rem. Ketiga, faktor kelebihan muatan.

"Analisis saya sementara seperti itu. Nanti kami tetap koordinasi dengan ATPM," katanya.

Seperti diketahui, mobil Avanza nopol L 1518 VX yang dikemudikan Komaruddin mengangkut 11 orang penumpang sekeluarga. Rombongan ini dalam perjalanan dari Florawisata Santerra, Pujon, Malang menuju pemandian air panas Padusan, Pacet, Mojokerto.

Minibus warna silver ini melalui jalur ekstrem Cangar, Kota Batu-Pacet, Mojokerto. Sampai di turunan AMD, Dusun Sendi, Desa/Kecamatan Pacet pada Rabu (10/7) sekitar pukul 15.30 WIB, Avanza sarat penumpang ini mengalami rem blong.

Komaruddin memilih banting setir ke kiri untuk agar tidak menabrak sejumlah pemotor di depannya. Mobil Avanza lebih dulu menabrak pohon kesono di bahu jalan sisi kiri.

Seketika mobil MPV ini terguling-guling ke dalam jurang sampai kedalaman sekitar 20 meter. Kecelakaan tunggal ini menyebabkan 2 penumpang tewas dan 9 orang korban terluka.




(dpe/iwd)


Hide Ads