.webp)
Banyak SD Negeri di Kota Malang kekurangan siswa pada PPDB kali ini. Itu terlihat dari jumlah SD Negeri yang belum memenuhi pagu yang jumlahnya mencapai ratusan sekolah.
Data Disdikbud Kota Malang menunjukkan per 8 Juli 2024 tercatat ada 101 SD Negeri yang masih belum memenuhi pagu atau masih kekurangan siswa dari total 195 SD Negeri yang ada di Kota Malang.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang Dodik Teguh Pribadi menyampaikan alasan mengapa ratusan SD Negeri itu kekurangan siswa. Salah satunya karena jumlah kelahiran yang rendah, dan letak sekolah yang terlalu dekat dengan SD Negeri lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu karena KB (Keluarga Berencana) berhasil sehingga orang tidak punya anak banyak. Kemudian ada banyak sekolah yang berdekatan. Sehingga orang tua mencari sekolah yang menurut mereka baik," ujarnya saat ditemui detikJatim, Kamis (11/7/2024).
Dodik mencontohkan bahwa salah satu sekolah yang hanya diisi sedikit siswa adalah SD Negeri Jatimulyo 4. Diketahui sampai saat ini hanya ada satu pendaftar di tahun ajaran 2024/2025. Sedangkan pagu yang tersedia di sekolah itu sebanyak 28 kursi.
Dia menjabarkan salah satu kemungkinan yang membuat sekolah itu hanya memiliki sedikit siswa karena ada sekolah lain yang jaraknya berdekatan dalam satu wilayah. Sekolah yang berdekatan dengan SD Negeri Jatimulyo 4 adalah SD Negeri Jatimulyo 1 dan 5.
"Disini terlihat meski ada 3 sekolah banyak yang lebih memilih ke SD Negeri Jatimulyo 1 karena mungkin menurut orang tua murid lebih bagus atau bagaimana, bisa saja," katanya.
Meski masih banyak sekolah yang kekurangan siswa, Dodik optimistis sisa waktu PPDB secara offline yang sedang digelar lambat laun akan mengurangi jumlah pagu yang belum terisi. Ini karena PPDB offline memungkinkan anak-anak dari luar Kota Malang mendaftar untuk sekolah di Malang.
"Memang untuk masuk jejang SD ada persyaratan KK (Kartu Keluarga) harus dari Kota Malang. Sehingga orang-orang yang mau daftar dari luar kota menunggu PPDB offline. Ketika offline dibuka, dari luar kota banyak yang daftar juga," tandasnya.
(dpe/fat)
