MUI Malang Sebut Ada 10 Poin Penyimpangan di Ceramah Abuya Mama Ghufron

MUI Malang Sebut Ada 10 Poin Penyimpangan di Ceramah Abuya Mama Ghufron

Muhammad Aminudin - detikJatim
Rabu, 10 Jul 2024 18:50 WIB
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Malang KH Misno Fahol Hija
Ketua MUI Kabupaten Malang KH Misno Fahol Hija. (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Beberapa waktu lalu ceramah Abuya Mama Ghufron viral di media sosial. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Malang meneliti ceramah pengasuh Yayasan Ponpes UNIQ Nusantara di Jalan Raya Pamotan, Dampit tersebut.

Ketua MUI Malang KH Misno Fadhol Hija mengatakan pihaknya telah beberapa kali mengkaji ceramah Abuya Mama Ghufron. Salah satunya dengan mendatangi Ponpes UNIQ Nusantara yang diasuh Mama Ghufron.

"Yang dipermasalahkan MUI itu videonya, bukan status pondoknya. Karena informasi awal dari media sosial, yang di daerah itu tenang-tenang saja. Nggak ada apa-apa," kata Misno kepada wartawan, Rabu (10/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari hasil penelitian diketahui bahwa ada sejumlah video ceramah Abuya Mama Ghufron yang dianggap tidak sesuai syariat, salah satunya dalam video ceramah tentang bahasa semut dan percakapan dengan malaikat.

"Ya itu (ceramah yang menuai pro kontra), dan MUI Kabupaten sudah menginventarisir. Itu ada 10 poin, mulai poin satu sampai hasil investigasi MUI kecamatan di lokasi, sampai pertemuan dengan MUI Pusat di tanggal 6, sudah tersusun baik dan dilaporkan. Kalau dilihat kriteria MUI yang 10 item sudah banyak yang masuk (menyimpang), bukan hanya satu dua," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Pihak Abuya Mama Ghufron sendiri selama ini juga dikatakan tidak pernah bertemu atau menemui langsung pihak MUI Kabupaten Malang yang berusaha melakukan klarifikasi untuk mencari kebenaran.

Tim MUI hanya ditemui 7 orang dari pengurus dan santri dari Abuya Ghufron saat bertandang ke Yayasan Ponpes UNIQ Nusantara.

Bahkan pihak Abuya Mama Ghufron disebut Misno sudah memberikan klarifikasi melalui media sosial YouTube, tapi bukan ke poin persoalan yang dipermasalahkan oleh MUI.

"Malamnya mengeluarkan video di YouTube Itu, isinya tidak sampai substansi yang dipermasalahkan MUI. Jadi belum terjawab. Bahkan jawabannya lain hanya status pondoknya, aqidah ahlussunah waljamaah, maturidiyah," jelasnya.

"Kami nggak bisa ketemu dengan kyainya (Abuya Mama Ghufron), yang menemui hanya 7 orang semuanya santrinya, atau juru bicaranya, masih perlu tindak lanjut untuk bertemu," pungkasnya.

Sebelumnya, ceramah Abuya Mama Ghufron viral di media sosial karena menyebut bisa berbahasa Suryani, berbahasa semut, hingga menjadi penjaga neraka.

Video itu disebut telah dipotong-potong orang tak bertanggung jawab di media sosial. Potongan video itu adalah ceramah dan kajian agama rutin di Ponpes UNIQ Nusantara, Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Malang.




(dpe/fat)


Hide Ads