Penceramah Abuya Ghufron Al Bantani atau Mama Ghufron tengah menjadi sorotan ketika mengklaim mampu berkomunikasi dengan jin dan semut. Bahkan, Abuya seringkali berdoa menggunakan bahasa Suryani.
Yayasan Ponpes UNIQ Nusantara milik Mama Ghufron pun angkat bicara menanggapi sorotan warganet terkait ceramah Abuya tersebut.
"Sejak dulu para ulama juga banyak yang berfatwa demikian dan soal bahasa hewan. Sebenarnya Abuya itu memberikan pelajaran buat kita semuanya bahwa semua hewan itu mempunyai dialeg bahasanya tersendiri, adapun Abuya pernah berbicara tentang bahasa semut itu adalah bukti bahwa kita harus kasih sayang kepada semua makhluk Allah SWT dan harus didoakan, jangan kira makhluk selain manusia itu tidak berzikir atau bertasbih atau tidak mendoakan manusia, justru banyak manusia yang tidak menyadarinya," kata Kepala Diniyah Yayasan Ponpes UNIQ Nusantara Ubad Aminullah saat ditemui di Yayasan Ponpes UNIQ Nusantara di Jalan Raya Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Rabu (26/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain penggunaan bahasa Suryani dan mampu berbicara dengan semut, Ubad juga berkomentar soal Mama Ghufron yang sempat di-framing oleh oknum content creator bahwa ia mampu berbicara dengan malaikat.
"Yang dimaksud berbicara dengan malaikat atau memanggilnya itu adalah kalimat Abuya mengingatkan kepada manusia bahwa setiap manusia ini ada malaikat yang mendampingi dan mengawasi sebagai mana dalam Al-Qur'an Surat Ar-Ra'd Ayat 11," ujar Ubad.
"Kalimat seperti ini adalah cara hamba memanggil Allah, malaikat dan Nabi Muhammad SAW, hanya saja banyak manusia salah memahami karena asumsi menggambarkannya yang keliru dan tidak sadar manusia ini ada yang mengawasi Malaikat Hafadzoh, sehingga baik buruknya manusia ini dilaporkan kepada Allah melalui malaikat yang ditugaskan," sambung Ubad.
Ubad juga menjelaskan, Mama Ghufron memang bukan dzuriyyah Syekh Nawawi. Tapi, Mama Ghufron diangkat anak oleh salah satu cicit Syekh Nawawi yang ada di Mauk, Tangerang. Mama Ghufron punya hubungan dekat dengan keluarga Syekh Nawawi yang ada di Tangerang. Ia adalah Hj Rumsiah binti Hj Muniroh binti Hj Jubaidah binti Hj Salmah binti Hj Ruqoyyah binti Syekh Nawawi Banten.
![]() |
"Bahkan, keluarga Syekh Nawawi yang di Mauk sudah beberapa kali ke Malang tempat Abuya, begitu juga sebaliknya Abuya," terang Ubad.
Ubad pun menjawab keraguan masyarakat soal pertanyaan kubur menggunakan bahasa Suryani, menurutnya itu bukan pernyataan Abuya Mama Ghufron saja.
Dalam kesempatan ini, Ubad menegaskan, Ponpes UNIQ Nusantara selama ini memegang akidah Ahlussunah waljama'ah Asy'ariyyah Maturidiyyah. Di mana, berpedoman pada Al-Qur'an As-sunah Ijma' Qiyas, serta mahzab syafi'i, serta membenarkan tiga mahzab lain.
"Untuk sumber tasawuf mengikuti metode Imam Ghozali dan Imam Junaid al-Baghdadi. Akidahnya Metodologi Imam Abu Hasan Al Asy'ari dan Imam Abu Mansur Maturidi," ujar Ubad
Ubad menjelaskan, pelaksanaan syariat di Pondok Pesantren UNIQ tidak keluar dari amaliah Nahdlatul Ulama (NU). Sebab, Abuya Ghufron juga masuk di struktur organisasi NU Semampir, Kota Surabaya sebagai mustasyar.
"Dan adapun pendidikan para santri dididik dengan 14 fan ilmu seperti halnya yang diajarkan pondok pesantren NU Lainnya," tuturnya.
Ubad juga menegaskan, motto pesantren UNIQ NUSANTARA PANCASILA adalah mencetak para santri sebagai generasi penerus bangsa yang agamis nasionalis.
Pelaksanaan syariat di pondok pesantren UNIQ tidak keluar dari Amaliah NU, karena Abuya Ghufron Di struktur organisasi NU Semampir Surabaya Sebagai Mustasyar. Dan adapun pendidikan para santri di didik dengan 14 fan ilmu seperti halnya yang diajarkan pondok pesantren NU Lainnya.
Bahkan, lanjut Ubad, pesantren UNIQ sudah menerima kedatangan MUI Dampit dan MUSPIKA serta PCNU Kabupaten Malang untuk silaturahmi dan bertabayun keterkaitan viralnya video Mama Ghufron di berbagai media sosial.
(hil/dte)