.webp)
Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur mengalami erupsi hingga 5 kali, Selasa (9/7/2024). Erupsi ini terjadi sejak dini hari hingga pagi ini.
Berdasarkan data yang dihimpun detikJatim dari Informasi Letusan Gunung Api yang dirilis di situas web resmi Magma ESDM, letusan Semeru ini terjadi sejak pukul 01.17 WIB dengan visual letusan, amplitudo maksimum, dan durasi yang bervariasi.
Seperti dilaporkan petugas Ghufron Alwi, erupsi Semeru pada pukul 01.17 WIB, erupsi teramati ± 700 m di atas puncak atau ± 4.376 meter di atas permukaan laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 138 detik," tulis Ghufron dalam laporannya.
Baca juga: Gunung Semeru 8 Kali Erupsi Sejak Dini Hari |
Selanjutnya, pukul 01.58 WIB, Semeru kembali erupsi dengan tinggi kolom abu teramati ± 600 meter di atas puncak atau ± 4.276 meter di atas permukaan laut.
Sedangkan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan dan barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 142 detik.
Lalu, erupsi kembali terjadi pukul 02.28 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 800 meter di atas puncak atau ± 4.476 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan dan barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 130 detik.
Pada dini hari itu juga, dilaporkan oleh Ghufron, Semeru kembali erupsi pukul 04.20 WIB.
"Tinggi kolom abu teramati ± 500 meter di atas puncak atau ± 4.176 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan dan barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 119 detik," tambah Ghufron.
Selang satu jam, erupsi mengalami erupsi kelimanya pada hari ini. Erupsi terjadi pukul 05.18 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 600 meter di atas puncak atau ± 4.276 meter di atas permukaan laut.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan dan barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 119 detik," bebernya.
Status Gunung Semeru hingga kini masih bertahan di level 3 atau siaga. Warga diimbau tidak beraktivitas apapun sejauh 13 kilometer dari puncak serta 500 meter baik di kanan maupun kiri di sepanjang aliran sungai Besuk Kobokan sejauh 17 kilometer.
Selain itu, masyarakat diimbau mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
(irb/hil)
