Pengganti Prof BUS Belum Ditentukan, Rektor Unair: Sorry, Nggak Ada Statement

Pengganti Prof BUS Belum Ditentukan, Rektor Unair: Sorry, Nggak Ada Statement

Esti Widiyana - detikJatim
Jumat, 05 Jul 2024 20:20 WIB
Rektor Unair Prof Nasih ditemui di sekitar Gedung Rektorat Kampus C Unair.
Gedung Rektorat di Kampus C Unair, Surabaya. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) Prof Dr dr Budi Santoso SpOG FER (Prof BUS) diberhentikan dari jabatannya pada Rabu, 3 Juli 2024. Hingga saat ini pengganti Prof BUS sebagai Dekan FK Unair belum ditentukan.

Rektor Unair Prof Mohammad Nasih irit bicara mengenai pencopotan Prof BUS sebagai Dekan FK. Dia justru mengesankan bahwa surat keputusan pemberhentian Dekan FK Unair belum dikeluarkan.

Padahal, sebelumnya, pernyataan tertulis yang disampaikan Humas Unair telah mengonfirmasi pemberhentian Prof Budi Santoso dari jabatan Dekan FK dengan alasan pertimbangan internal. Hari ini, Prof Nasih justru tertawa kecil saat ditanya wartawan soal SK pemberhentian Prof BUS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Tertawa), ya kalau enggak ada ya jangan ditulis lho. Enggak tahu SK-nya kok ditulis. Gimana...," kata Prof Nasih kepada detikJatim usai Salat Jumat di Masjid Ulul Azmi kampus C Unair, Jumat (5/7/2024).

Prof Nasih menyatakan dirinya enggan memberikan pernyataan lebih lanjut mengenai pemberhentian Prof BUS. Dia hanya menjanjikan bahwa isu tentang pemberhentian Prof BUS berkaitan sikap penolakan rencana Menkes mendatangkan dokter asing ke Tanah Air akan diselesaikan bersama.

ADVERTISEMENT

"Sorry-sorry. Enggak ada statement, nanti segera kami selesaikan bersama," katanya.

Nasih juga memberikan jawaban yang menggantung saat ditanya mengenai pengganti Prof BUS yang dicopot padahal masa jabatannya masih sampai tahun depan.

"Enggak ada (Pengganti Prof Budi), belum ada apa-apa ya," katanya.

Sebelumnya, pihak Unair sudah membenarkan kabar pemberhentian Prof Budi Santoso dari jabatan Dekan FK Unair.

"Terkait beredarnya pemberitaan tentang pemberhentian Dekan FK Unair di beberapa media sosial, dengan ini kami humas Universitas Airlangga menyatakan bahwa pemberitaan tersebut benar adanya," ujar Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik (PKIP) Unair dr Martha Kurnia Kusumawardani SpKFR (K) dalam keterangan yang diterima detikJatim, Rabu (3/7).

Martha mengatakan alasan atau pertimbangan pimpinan Unair terkait pemberhentian ini merupakan kebijakan internal. Tepatnya untuk menerapkan tata kelola yang lebih baik guna penguatan kelembagaan khususnya di lingkungan FK Unair.

"Kami menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Prof Dr dr Budi Santoso SpOG (K) atas semua pengabdian dan jasa-jasanya selama memangku jabatan tersebut," ujar Martha.

"Semoga Unair khususnya FK Unair terus menjadi Fakultas Kedokteran yang mampu memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara Indonesia," tambahnya.

Sementara, Prof BUS sendiri menjelaskan bahwa dirinya dipanggil Rektor Unair Prof Nasih pada Senin (1/7). Pemanggilan itu usai dirinya berkomentar tidak setuju atau menolak rencana Menkes mendatangkan dokter asing ke tanah air.

"Iya benar (dihentikan dari jabatan Dekan FK Unair). Saya Senin dipanggil, saya dianggap salah melampaui kewenangan. Saya memang menyuarakan itu bahwa tidak setuju dengan dokter asing. Saya diminta mundur atau diproses," kata Prof Budi saat dikonfirmasi detikJatim, Rabu (3/7/2024).

Kemudian pada Selasa (2/7/2024), Prof Budi diminta menghadap rektor, senat akademis, dan sekretaris universitas. Namun ia tak bisa hadir karena sedang berada di Jakarta menjadi narasumber sebuah acara. Keesokan harinya ia mendapat informasi dirinya dicopot dari jabatan dekan FK Unair.

"Hari Rabu (3/7/2024) pagi, diberi tahu saya diberhentikan, suratnya sedang diproses. Jam 15.00 WIB, suratnya saya terima," ujar Prof Budi.




(dpe/fat)


Hide Ads