Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Prof Dr dr Budi Santoso SpOG FER diberhentikan dari jabatannya per Rabu, 3 Juli 2024. Pemberhentian terjadi usai menolak rencana Kemenkes mendatangkan dokter asing di Indonesia.
Rektor Unair Prof Mohammad Nasih pun akhirnya bisa ditemui. Namun ia irit bicara ketika disinggung pemberhentian Prof Budi Santoso.
"Habis jumatan sik. Berdoa dulu, berdoa dulu, berdoa dulu, ya," kata Prof Nasih saat ditemui detikJatim usai salat Jumat di Masjid Ulul Azmi Unair kampus C, Jumat (5/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditanya mengenai kronologi pemberhentian Prof BUS sebagai Dekan FK Unair, dia justru menjawabnya 'belum'. Dia enggan menjelaskan sejak pemanggilan hingga pemberhentian Prof Budi.
"Enggak. Belum, belum. Belum, ya. Ya udah ya, enggak ada komentar dulu," jelasnya.
Prof Nasih tetap bersikukuh enggan berkomentar saat ditanya apakah pencopotan Prof BUS merupakan buntut penolakan kebijakan Menkes datangkan dokter asing?
"Enggak ada komentar saya. Udah, enggak ada komentar," ujarnya.
Demikian juga saat disinggung terkait prosedur pemberhentian yang menurut Eks Rektor Unair Prof Puruhito tidak dijalankan sesuai prosedur, Prof Nasih tetap konsisten enggan berkomentar. Ia terus berjalan masuk ke gedung rektorat.
"Enggak tahu lah, ya. Enggak apa-apa. Enggak apa-apa," pungkasnya.
Sebelumnya, pihak Unair membenarkan tentang kabar pemberhentian Prof Budi Santoso dari jabatan Dekan FK Unair. Hal itu disampaikan oleh Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik (PKIP) Unair dr Martha Kurnia Kusumawardani SpKFR (K) dalam keterangan tertulis diterima detikJatim, Rabu (3/7/2024).
"Terkait beredarnya pemberitaan tentang pemberhentian Dekan FK Unair di beberapa media sosial, dengan ini kami humas Universitas Airlangga menyatakan bahwa pemberitaan tersebut benar adanya," katanya.
Martha mengatakan alasan atau pertimbangan pimpinan Unair terkait pemberhentian ini merupakan kebijakan internal. Tepatnya untuk menerapkan tata kelola yang lebih baik guna penguatan kelembagaan khususnya di lingkungan FK Unair.
"Kami menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Prof Dr dr Budi Santoso SpOG (K) atas semua pengabdian dan jasa-jasanya selama memangku jabatan tersebut," ujar Martha.
"Semoga Unair khususnya FK Unair terus menjadi Fakultas Kedokteran yang mampu memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara Indonesia," tambahnya.
Sementara, Prof Budi Santoso membenarkan bahwa dirinya dipanggil Rektor Unair Prof Nasih pada Senin (1/7/2024). Pemanggilan itu usai dirinya berkomentar tidak setuju atau menolak rencana Menkes mendatangkan dokter asing ke tanah air.
"Iya benar (dihentikan dari jabatan Dekan FK Unair). Saya Senin dipanggil, saya dianggap salah melampaui kewenangan. Saya memang menyuarakan itu bahwa tidak setuju dengan dokter asing. Saya diminta mundur atau diproses," kata Prof Budi saat dikonfirmasi detikJatim, Rabu (3/7/2024).
Kemudian pada Selasa (2/7/2024), Prof Budi diminta menghadap rektor, senat akademis, dan sekretaris universitas. Namun, ia tak bisa hadir karena sedang ada di Jakarta menjadi narasumber sebuah acara. Keesokan harinya ia mendapat informasi dirinya dicopot dari jabatan dekan FK Unair.
"Hari Rabu (3/7/2024) pagi diberi tahu saya diberhentikan. Suratnya sedang diproses. Jam 15.00 WIB, suratnya saya terima," ujar Prof Budi.
(dpe/fat)