Cerita Guru SMPN Satu Atap Madiun Setiap Hari Tempuh 70 Km untuk Mengajar

Cerita Guru SMPN Satu Atap Madiun Setiap Hari Tempuh 70 Km untuk Mengajar

Sugeng Harianto - detikJatim
Kamis, 04 Jul 2024 19:57 WIB
SMPN Satu Atap Gemarang Madiun hanya dapat 4 siswa
SMPN Satu Atap Gumerang Kab. Madiun (Foto file: Sugeng Harianto/detikJatim)
Madiun -

Sekolah SMP Negeri Satu atap yang berada di Desa Batok, Gemarang, Madiun jadi perbincangan lantaran hanya mendapatkan 4 murid dalam seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2024 ini. Sepinya peminat siswa diduga karena lokasi sekolahan yang berada di kawasan lereng Gunung Wilis.

Pantauan detikJatim SMPN Satu Atap Gemarang berada di samping SDN 05 Desa Batok. Secara geografis berada di lereng Gunung Wilis dengan jarak dari pusat kecamatan sekitar 10 km. Sedangkan dari pusat pemerintahan kabupaten Madiun sekitar 30 km.

Wakil Kepala Sekolah SMPN Satu Atap Dian Widiyawati (40) membenarkan lokasi sekolah memang jauh. Untuk mencapai sekolah saja para murid dan guru harus menempuh perjalanan puluhan kilometer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya, jarak rumah perjalanan itu 70 km pulang pergi setiap hari, saya sudah lama," kata Dian kepada detikJatim di kantornya Kamis (4/7/2024).

Meski demikian, Dian yang berdomisili di Wilangan Nganjuk mengaku sudah terbiasa dengan jarak tempuh tersebut. Sebab hal itu telah dilakoni sejak 13 tahun. Dian sendiri mengaku menjadi PNS sejak tahun 2011. Sebelumnya, ia merupakan guru tidak tetap (GTT) selama setahun di Ngajuk.

ADVERTISEMENT

"Saya sejak awal jadi PNS di sekolah ini tahun 2011 yang sebelumnya GTT di Nganjuk," papar Dian.

Meskipun lokasi SMPN Satu Atap berlokasi di lereng Gunung Wilis dirinya tetap semangat. Setiap harinya, Dian berangkat dari rumah pukul 06.00 WIB. Kedekatan dengan masyarakat desa setempat juga menjadi alasan Dian enjoy dengan tugasnya.

"Setiap hari naik turun gunung tetap semangat dan saya suka dengan lingkungan. Masyarakat desa mudah berbaur di desa itu saya kerasan beda dengan lingkungan kota yang lebih ke individu," ungkap Dian.

Dian menambahkan meskipun saat ini hanya ada 22 Murid pihaknya berharap Dinas Pendidikan mempertahankan SMPN Satu Atap Gemarang.

"Harapan supaya SMPN Satu Atap Gemarang tetap berdiri memang dulu ada SMPN Satu Atap supaya tidak putus sekolah. Kami juga berharap Dinas Pendidikan bisa berkoordinasi untuk membantu kami agar SMPN Satu Atap tetap ada," tandas Dian.

Sebelumnya, SMP Negeri di Desa Batok, Kecamatan Gemarang Kabupaten Madiun hanya mendapat empat siswa saja. Hal ini diduga karena kondisi geografis yang berada di kawasan lereng Gunung Wilis.

Pantauan detikJatim, SMPN Satu Atap Gemarang berada di samping SDN 05 Desa Batok. Secara geografis berada di lereng Gunung Wilis dengan jarak dari pusat kecamatan sekitar 10 km. Sedangkan dari pusat pemerintahan kabupaten Madiun sekitar 30 km.

Wakil Kepala Sekolah SMPN Satu Atap Dian Widiyawati (40) membenarkan kondisi tersebut. Padahal pihaknya telah menyiapkan kuota 32 pendaftar.

"Di sekolah kami dari jumlah pagu 32 hanya mendapatkan 4 murid saja (sepi pendaftar)," ujar Dian kepada detikJatim Kamis (4/7/2024).




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads