SMP Negeri Satu Atap Gemarang, Madiun baru menerima 4 siswa selama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024/2025. Lalu apa penyebab sepinya peminat di sekolah yang berada di Desa Batok itu?
Wakil Kepala Sekolah SMPN Satu Atap Dian Widiyawati (40) menyebut lokasi sekolah yang berada di kawasan lereng Gunung Wilis dianggap penyebabnya.
"Mungkin karena letak geografis jadi penyebab sepi pendaftar. Berada di lereng Gunung Wilis," ujar Dian kepada detikJatim di SMPN Satu Atap Gemarang, Kamis (4/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain alasan geografis, Dian menyebut para calon murid juga ingin suasana baru lingkungan sekolah. Sebab, lingkungan setempat hanya ada hamparan kebun singkong.
"Alasan lain dari calon murid ingin ganti suasana baru. Lingkungan yang baru kalau di sini mungkin yang dilihat pemandangan kebun ketela," kelakar Dian.
Dian menyampaikan bahwa dahulu juga ada sistem jemput bola bagi para murid dengan kendaraan dinas Pendidikan. Namun kendaraan antar jemput murid ditiadakan karena terkendali operasional.
"Dulu ada kendaraan truk angkutan untuk menjemput semua murid keliling desa dan sekarang ditiadakan karena tidak ada operasional. Ditarik ke Dinas saat itu," tandas Dian.
Sebelumnya, SMP Negeri di Desa Batok, Kecamatan Gemarang Kabupaten Madiun hanya mendapat empat siswa saja. Hal ini diduga karena kondisi geografis yang berada di kawasan lereng Gunung Wilis.
Pantauan detikJatim SMPN Satu Atap Gemarang berada di samping SDN 05 Desa Batok. Secara geografis berada di lereng Gunung Wilis dengan jarak dari pusat kecamatan sekitar 10 km. Sedangkan dari pusat pemerintahan Kabupaten Madiun sekitar 30 km.
Wakil Kepala Sekolah SMPN Satu Atap Dian Widiyawati (40) membenarkan kondisi tersebut. Padahal pihaknya telah menyiapkan kuota 32 pendaftar.
"Di sekolah kami dari jumlah pagu 32 hanya mendapatkan 4 murid saja," ujar Dian kepada detikJatim Kamis (4/7/2024).
(abq/iwd)