Puluhan warga Desa/Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung protes ke kantor desa karena tidak bisa mendaftarkan anaknya ke SMAN Kedungwaru. Padahal rumah mereka berjarak kurang dari 1 kilometer. Warga menuding ada penduduk luar wilayah yang sengaja pindah KK di dekat sekolah.
"Intinya warga itu memperjuangkan anak-anaknya bisa masuk ke SMA Kedungwaru. Masalahnya kan menurut para warga itu banyak KK yang tiba-tiba masuk di Desa Kedungwaru, terutama yang zonasi," kata salah satu anggota BPD Kedungwaru, David Andriawan, Jumat (28/6/2024).
Menurut David, 25 warga yang mengajukan protes itu merupakan penduduk asli Desa Kedungwaru. Bahkan jarak rumah mereka dengan SMA rata-rata kurang dari 1 kilometer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Contoh yang jarak 500 meter itu ternyata bisa tersisihkan di dalam PPDB," katanya.
Baca juga: Pemkot Surabaya Bakal Blokir 42.804 KK |
Warga menilai pendaftar PPDB sistem zonasi itu penuh kejanggalan, sebab dari 130 bangku yang tersedia telah habis dengan jarak zonasi paling jauh 479 meter. Warga menduga ada warga dari luar wilayah yang sengaja pindah KK di sekitar sekolah dengan numpang di rumah orang.
"Untuk kebenarannya kan kami belum tahu," ujarnya.
David menambahkan puluhan warga itu juga sempat mendatangi SMAN Kedungwaru untuk meminta klarifikasi langsung dari pihak sekolah. Hasilnya, pihak sekolah tidak bisa berbuat banyak karena PPDB diatur dengan sistem online dan berdasarkan data kependudukan dari masing-masing pendaftar.
"Sarannya, jika mengetahui ada yang bukan warga Kedungwaru supaya dilaporkan ke kepala desa agar dibuatkan surat yang intinya anak itu bukan warga Kedungwaru," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kedungwaru Mochamad Toha mengatakan radius zonasi PPDB di SMAN Kedungwaru tidak hanya desanya saja, tetapi juga termasuk Kelurahan Kenayan dan sekitarnya.
Diakui ada kepengurusan perpindahan warga yang masuk ke desanya, namun jumlah itu tidak banyak. Di sisi lain, kata Toha, proses perpindahan penduduk tidak harus melalui pemerintah desa namun bisa langsung ke dispendukcapil.
"Perpindahan warga di Kedungwaru tidak banyak tapi iya memang ada. (Kalau numpang data penduduk) saya nggak tahu, yang jelas kalau ada orang pindah kan kan tidak bisa menolak," ujarnya.
Toha menambahkan pihaknya mengaku akan membantu masyarakat di desanya terkait PPDB. Ia berjanji akan melakukan verifikasi terhadap nama yang dicurigai bukan warga setempat.
"Ketika ada warga yang meragukan maka kami tindaklanjuti," jelasnya.
(dpe/iwd)