Menilik Ponpes Mama Ghufron di Surabaya yang Viral Bisa Bahasa Semut

Menilik Ponpes Mama Ghufron di Surabaya yang Viral Bisa Bahasa Semut

Ardian Dwi Kurnia - detikJatim
Rabu, 26 Jun 2024 18:25 WIB
Ponpes Mama Ghufron di Surabaya
Ponpes Mama Ghufron di Surabaya (Foto: Ardian Dwi Kurnia/detikJatim)
Surabaya -

Beredar di media sosial video penceramah Abuya Mama Ghufron Al Bantani yang mengklaim bisa berbahasa jin dan semut. Hal ini kemudian ramai menjadi perbincangan warganet.

Rupanya, sosok yang dikenal dengan nama Mama Ghufron ini memiliki sembilan pondok pesantren (ponpes) yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, hingga Kalimantan. Ponpes yang pertama kali ia dirikan ada di Surabaya.

Reporter detikJatim menyambangi ponpes pertama Mama Ghufron yang berada di Jalan Petukangan Gang VIII No 9, Ampel, Kecamatan Semampir, Surabaya, Rabu (26/6/2024). Terletak di gang kecil, ponpes ini berbentuk seperti rumah dengan ukuran 21x3 meter dan memiliki empat lantai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada bagian serambinya, ada stan untuk berjualan es cokelat. Lalu, pintu depannya terlindungi oleh kere, sebuah penutup yang biasa digunakan di rumah-rumah Madura yang difungsikan agar tamu tidak langsung melihat bagian dalam rumah.

Ponpes Mama Ghufron di SurabayaAktivitas anak-anak mengaji di Ponpes Mama Ghufron di Surabaya Foto: Ardian Dwi Kurnia/detikJatim

Ponpes ini dirintis tahun 1999 dengan nama Ponpes UNIQ. Saat datang, reporter detikJatim langsung disambut hangat oleh santri senior, sekaligus pengurus Ponpes Uniq Surabaya, Muhammad Qusairi.

ADVERTISEMENT

Sejak tahun 2000, Qusairi sudah nyantri di Ponpes UNIQ. Ia kemudian menjelaskan arti nama ponpes ini yang ternyata merupakan sebuah akronim.

"Nama UNIQ ini adalah singkatan dari Ulin Nuril Islamil Qoyyidi, artinya orang-orang yang mempunyai cahaya Islam yang kokoh. Semua ponpes beliau (Mama Ghufron) namanya seperti itu," kata Qusairi pada detikJatim, Rabu (26/6/2024).

Ponpes UNIQ Surabaya dihuni oleh 10 santri senior. Mereka sehari-hari mengajar ngaji anak-anak yang tinggal di lingkungan sekitar ponpes.

"Ada sekitar 30 anak yang TPA (mengaji) di sini. Yang usianya masih kecil, masih anak-anak SD itu belajar Iqro. Kalau yang besar-besar, usia sekitar SMP dan SMA itu sudah ngaji Al-Qur'an," ujar Qusairi.

Tak ada aktivitas mencolok di dalam Ponpes UNIQ Surabaya. Sembari mengobrol dengan Qusairi, tak lama seorang santriwati datang menyuguhkan hidangan kepada reporter detikJatim.

"Ini adalah ajaran dari Abuya Ghufron, kalau ada yang bertamu atau musafir, wajib dilayani. Meskipun sederhana, tapi ini adalah salah satu bentuk memuliakan tamu," terang Qusairi.

Selepas asar, ponpes ini mulai didatangi anak-anak dari lingkungan sekitar. Mereka berkumpul di lantai dua untuk belajar mengaji dengan pengurus ponpes.

"Kalau ada anak-anak yang mau ngaji di sini, kami persilakan. Tidak dipungut biaya sama sekali. Gratis," tutur Qusairi.

Terkait video yang viral di media sosial, Qusairi mengaku tak ambil pusing. Mama Ghufron tetap menjadi sosok guru sekaligus panutan bagi dirinya.

"Bisa dilihat sendiri aktivitas di sini sama seperti ponpes pada umumnya. Waktunya salat kita salat, kita juga mengajar ngaji. Tidak ada ajaran yang menyimpang dari amaliah NU," tegas Qusairi.

"Kalau ada yang berkomentar ajaran sesat dan lain sebagainya kan karena ketidaktahuannya terhadap Abuya Ghufron. Kita doakan saja supaya mendapat hidayah," tukasnya.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads