Kisah di Balik Wasiat Pilu Pria Sebatang Kara yang Tabrakkan Diri ke KA

Round Up

Kisah di Balik Wasiat Pilu Pria Sebatang Kara yang Tabrakkan Diri ke KA

Hilda Rinanda - detikJatim
Minggu, 23 Jun 2024 09:35 WIB
Pria tanpa identitas tewas diduga sengaja menabrakkan diri ke KA di Bojonegoro
Isi wasiat pria yang tabrakkan diri ke KA di Bojonegoto (Foto: Ainur Rofiq/detikJatim)
Surabaya -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Sosok pria yang tabrakkan diri ke KA di Bojonegoro terungkap. Sebelumnya, pria tersebut meninggalkan surat wasiat berisi pesan pilu. Korban diketahui adalah K (54), warga Kecamatan Peterongan, Jombang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begini isi lengkap wasiat pria tersebut:

"pak aku nggak punya tempat tinggal
aku hidup sebatang kara
orangtua saudara nggak punya
aku nggak menikah
di sini bumi Allo (Allah) di mana2 bumi Allo (Allah)
pak tolong mayatku atau jasatku makamkan dekat sini2 saja
makasih"

ADVERTISEMENT

Sosok korban terungkap dari keterangan adik kandungnya yang berinisial J. Ia membenarkan bahwa korban adalah kakak kandungnya. Korban merupakan anak kelima dari tujuh bersaudara.

"Iya benar dari ciri kepalanya, pakaian, dan tulisan wasiat. Ini kakak saya, Kasim," tutur J saat ditemui detikJatim di depan kamar jenazah, Sabtu (23/6/2024).

Dia menuturkan, pada Idul Adha lalu, dirinya masih sempat bertemu dengan sang kakak di kampung halaman.

"Terakhir itu ketemu Senin kemarin, Idul Adha. Hanya papasan gitu, nggak ada omongan apa-apa. Habis itu nggak ketemu lagi," imbuhnya.

Menurutnya, kakaknya K sudah 10 tahun hidup di rumah kontrakan tak jauh dari sanak famili. Dia juga belum pernah berkeluarga hingga akhir hayatnya.

"Belum menikah, hidup sendiri ngontrak di dekat rumah keluarga. Setiap hari buka toko kecil dan orangnya memang pendiam," tutur J.

Sementara itu, Kasi Kesra Desa Tugu Sumberjo, Jombang, Maqfur yang turut mendampingi keluarga korban menuturkan bahwa K memang pendiam. Maqfur menduga, K tidak mau merepotkan keluarga karena informasinya rumah kontrakannya akan habis masa sewanya.

"Iya perjaka almarhum, mungkin ini karena sumpek ya. Informasinya kontraknya rumah mau habis tapi tidak mau ngrepoti keluarga. Sudah diminta tinggal di rumah salah satu keluarga tapi tidak mau," ujar Maqfur.

Sementara itu, Kapolsek Kalitidu AKP Saefudinuri menjelaskan, identitas korban terungkap dari hasil koordinasi petugas Reskrim Kalitidu dengan Dispendukcapil Bojonegoro.

"Alhamdulillah sudah bisa diidentifikasi setelah tim reskrim kami berkoordinasi dengan mencocokkan sidik jari dan akhirnya ditemukan kesamaan," ujarnya kepada detikJatim.

Lantaran korban merupakan warga Jombang, Saefudinuri pun berkoordinasi dengan pihak kepolisian di sana.

"Setelah itu kami koordinasi dengan Polsek Peterongan Jombang untuk menghubungi keluarga korban," sambungnya.

Pihak keluarga korban telah dihubungi dan membenarkan bahwa jenazah adalah keluarganya. Keluarga korban pun datang langsung ke RSUD di Sosodoro Djatikusumo.

Sekitar pukul 22.00 WIB keluarga korban didampingi perangkat desa setempat tiba di kamar mayat untuk membawa pulang jenazah K.

Sebelumnya, korban ditemukan tewas di dekat jalur rel kereta api di wilayah Desa Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro. Ia diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan menabrakkan diri ke kereta api. Selain itu, pria ini juga meninggalkan surat wasiat yang berisi pesan pilu.

"Pria tak dikenal yang menabrakkan diri Ke KA Blambangan ini tinggalkan secarik kertas wasiat," kata salah satu warga, Tono kepada detikJatim, Jumat (21/6/2024).

Dari informasi yang dihimpun detikJatim, korban ditemukan tewas dengan luka di sekujur tubuh. Sementara itu, wajahnya sulit dikenali karena luka parah.

Pria yang diperkirakan berusia antara 55 hingga 60 tahun ini memakai kaus panjang warna biru muda, celana kain warna biru tua, serta bertopi merah.

Korban tewas tergeletak di pinggir rel yang jauh dari jalur perlintasan dan ditemukan warga sekitar pukul 06.00 WIB.

"Mayat ini ditemukan di jalur kereta api sebelah utara. Kayaknya sebelum subuh kejadiannya dan jarang orang lewat sini, jadi sepi. Warga tidak mengenali siapa korban ini," imbuh Tono.

Lihat juga Video 'Terobos Palang Perlintasan, Kakek di Sragen Tertabrak KA':

[Gambas:Video 20detik]

(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads