Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Pria tanpa identitas yang tewas tabrakkan diri ke KA di Bojonegoro belum dimakamkan. Hingga saat ini jenazahnya masih di Kamar Mayat RSUD dr Sosodoro Djatikusumo.
Hal ini dibenarkan oleh Kapolsek Kalitidu, Bojonegoro AKP Zaifudinuri. Dia sampaikan bahwa jenazah masih disimpan untuk menunggu kemungkinan ada pihak keluarga yang hadir ke Polsek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sesuai aturan kami tunggu selama 3 hari. Dan saat ini Jenazah masih di kamar mayat rumah sakit Bojonegoro," kata Saifudinuri.
Tidak hanya polisi, pihak Jasa Raharja juga telah berkoordinasi dengan Polsek Kalitidu untuk proses pengurusan asuransi bila ditemukan adanya pihak keluarga korban.
Hingga saat ini identitas pria yang meninggalkan surat wasiat bernada pilu itu juga belum terungkap. Pemeriksaan sidik jari dengan mesin pemindai juga tidak memiliki data kependudukan.
"Kemarin kami dibantu rekan-rekan Inafis menggunakan alat yang biasa disebut MAMBIS. Itu dilakukan proses cek sidik jari tapi tidak ditemukan. Jadi muncul angka nol dalam alat tersebut," ujar Saifudinuri.
Dia pun menduga bahwa pria yang meninggalkan surat wasiat itu memang belum pernah melakukan perekaman e-KTP. Pencarian identitas pria itu pun terhambat karena tidak ditemukan KTP fisik atau kartu identitas lain dari pakaian dan barang bawaan korban.
"Ini bisa dipastikan korban belum pernah melakukan perekaman e-KTP sebelumnya. Karena dengan alat ini (MAMBIS) dipastikan kalau sudah pernah melakukan perekaman e-KTP bisa ditemukan," jelasnya.
Jenazah pria itu ditemukan warga setempat di dekat pelintasan KA kilometer 118+0/8 jalur hilir petak jalan Bojonegoro-Kalitidu, pada Jumat (21/6) pagi pukul 06.00 WIB.
Saat ditemukan pria itu memakai kaus panjang biru muda, celana kain biru tua, serta memakai topi warna merah.
Warga setempat baru menemukan jenazah pria itu sekitar pukul 06.00 WIB. Hingga beberapa waktu kemudian didapatkan konfirmasi bahwa pria ini diduga sengaja menabrakkan diri ke KA Blambangan Express yang melintas di lokasi itu sekitar pukul 03.50 WIB.
Dugaan bahwa pria itu sengaja menerjang laju KA Blambangan menguat usai ditemukan sepucuk surat wasiat berisi pesan untuk siapapun yang menemukan jenazahnya. Berikut ini isi lengkap surat wasiat tersebut.
"Pak aku nggak punya tempat tinggal. Aku hidup sebatang kara. Orangtua saudara nggak punyak. Aku nggak menikah. Di sini bumi Allo (Allah) di mana2 bumi Allo (Allah). Pak tolong mayatku atau jasatku makamkan dekat sini2 saja. Makasih."
(dpe/dte)