Pria yang tewas usai menabrakkan diri ke KA di Bojonegoro hingga saat ini belum diketahui identitasnya. Bahkan, sidik jari pria sebatang kara yang tinggalkan surat wasiat bernada pilu itu tidak ditemukan di data kependudukan.
Polsek Kalitidu telah berupaya mengungkap identitas pria yang diduga sengaja mengakhiri hidupnya itu. Proses identifikasi jenazah bahkan telah melibatkan Tim Inafis Satreskrim Polres Bojonegoro.
Kapolsek Kalitidu AKP Saefudinuri menyatakan, proses identifikasi jenazah yang dilakukan Tim Inafis Satreskrim Polres Bojonegoro sudah menggunakan mesin pemindai sidik jari Mobile Automatic Multi Biometric Identification System (MAMBIS).
Namun, upaya deteksi identitas jenazah pria yang diperkirakan berusia 55 tahun itu tidak membuahkan hasil. Mesin MAMBIS tidak memunculkan data apapun saat sidik jari jenazah dipindai.
"Kemarin kami dibantu rekan-rekan Inafis menggunakan alat yang biasa disebut MAMBIS. Itu dilakukan proses cek sidik jari tapi tidak ditemukan. Jadi muncul angka nol dalam alat tersebut," ujar Saifudinuri kepada detikJatim, Sabtu ( 22/6/2024).
Dia pun menduga bahwa pria yang meninggalkan surat wasiat itu memang belum pernah melakukan perekaman e-KTP. Pencarian identitas pria itu pun terhambat karena tidak ditemukan KTP fisik atau kartu identitas lain dari pakaian dan barang bawaan korban.
![]() |
"Ini bisa dipastikan korban belum pernah melakukan perekaman e-KTP sebelumnya, karena dengan alat ini (MAMBIS) dipastikan kalau sudah pernah melakukan perekaman e-KTP bisa ditemukan," jelasnya.
Diketahui, Jenazah pria itu ditemukan warga setempat di dekat pelintasan KA kilometer 118+0/8 jalur hilir petak jalan Bojonegoro-Kalitidu, pada Jumat (21/6) pagi pukul 06.00 WIB. Saat ditemukan pria itu memakai kaus panjang biru muda, celana kain biru tua, serta memakai topi warna merah.
"Mayat ini ditemukan di jalur kereta api sebelah utara. Kayaknya sebelum subuh kejadiannya dan jarang orang lewat sini, jadi sepi. Warga tidak mengenali siapa korban ini," ujar salah satu warga, Tono kepada detikJatim di hari penemuan jenazah.
Warga setempat baru menemukan jenazah pria itu sekitar pukul 06.00 WIB. Hingga beberapa waktu kemudian didapatkan konfirmasi bahwa pria ini diduga sengaja menabrakkan diri ke KA Blambangan Express yang melintas di lokasi itu sekitar pukul 03.50 WIB.
Dugaan bahwa pria itu sengaja menerjang laju KA Blambangan menguat setelah ditemukan sepucuk surat wasiat berisi pesan yang diduga ditulis korban sebelum kejadian, ditujukan kepada siapapun yang menemukan jenazahnya.
"Kemungkinan ingin bunuh diri. Karena ditemukan kertas tulisan tangan, pesan minta tolong untuk dimakamkan di sekitar sini karena tidak punya orang tua dan saudara," ujar AKP Saefudinuri, Kapolsek Kalitidu.
Seperti yang dia sampaikan isi surat wasiat itu memang menunjukkan bahwa korban memang berniat mengakhiri hidupnya. Salah satu alasannya, karena dirinya sudah tidak memiliki siapa-siapa alias hidup sebatang kara. Berikut ini isi lengkap surat wasiat tersebut.
"Pak aku nggak punya tempat tinggal. Aku hidup sebatang kara. Orangtua saudara nggak punyak. Aku nggak menikah. Di sini bumi Allo (Allah) di mana2 bumi Allo (Allah). Pak tolong mayatku atau jasatku makamkan dekat sini2 saja. Makasih."
(dpe/dte)