Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Pilu pria di Bojonegoro tabrakkan diri ke kereta api. Ia meninggalkan surat wasiat yang menerangkan dirinya hidup sebatang kara, tidak memiliki orang tua dan keluarga.
Surat wasiat ditemukan di lokasi kejadian pria sebatang kara itu menabrakkan diri ke kereta api. Dalam suratnya, ia juga meminta dimakamkan di dekat lokasi saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fakta Pria Sebatang Kara Tabrakkan diri ke KA di Bojonegoro
1. Pria Tanpa Identitas
Pria malang itu tidak diketahui identitasnya. Ia nekat mengakhiri hidupnya dengan menabrakkan diri ke kereta api.
Pria itu diperkirakan berusia antara 55 hingga 60 tahun. Saat kejadian, ia memakai kaus panjang warna biru muda, celana kain warna biru tua, serta bertopi merah.
Peristiwa tragis ini terjadi di jalur rel kereta api di wilayah Desa Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro. Wajahnya sulit dikenali karena luka parah.
Korban tewas tergeletak di pinggir rel yang jauh dari jalur perlintasan. Warga menemukan mayat pria sebatang kara itu sekitar pukul 06.00 WIB.
Masyarakat yang mendengar adanya orang tewas tertabrak kereta api langsung berhamburan ke luar rumah. Mereka bergegas menuju lokasi kejadian.
"Mayat ini ditemukan di jalur kereta api sebelah utara. Kayaknya sebelum subuh kejadiannya, dan jarang orang lewat sini, jadi sepi," ucap warga Tono, Jumat (21/6/2024).
2. Warga Tidak Mengenali Korban
Tono mengatakan, tidak ada yang mengetahui pasti siapa jasad tersebut. Apalagi, korban ditemukan sudah dalam kondisi wajah luka parah.
Pada tubuh korban juga tidak ditemukan barang bawaan atau kartu identitas. Warga dan pemdes akhirnya menginformasikan hal ini kepada Polsek Kalitidu.
"Warga tidak mengenali siapa korban," ungkap Tono.
3. Identitas Korban Tidak Ditemukan
Warga dan pemdes akhirnya menginformasikan hal ini kepada Polsek Kalitidu. Selanjutnya, petugas datang melakukan evakuasi jenazah korban.
Kapolsek Kalitidu AKP Saefudinuri menerangkan, pihaknya mengevakuasi jasad pria itu ke kamar mayat RSUD dr Sosodoro Djatikusumo, Bojonegoro. Polsek Kalitidu juga berkoordinasi dengan rumah sakit, Jasa Raharja, dan PT KAI menangani peristiwa ini.
Ia menerangkan, pihaknya telah melakukan tes sidik jari pada jenazah korban. Namun, tes ini tidak membuahkan hasil untuk mengungkap identitas korban.
"Iya, tadi pagi ditemukan warga, kemungkinan ingin bunuh diri. Korban kami lakukan sidik jari juga tidak ditemukan identitasnya," terangnya.
4. Tinggalkan Surat Wasiat
Korban diduga kuat sengaja menabrakkan diri ke KA Blambangan Express sekitar pukul 03.50 WIB, tepatnya di kilometer 118+0/8 jalur hilir petak jalan Bojonegoro-Kalitidu. Hal ini diperkuat dengan adanya surat wasiat.
"Pria tak dikenal yang menabrakkan diri Ke KA Blambangan ini tinggalkan secarik kertas wasiat," kata Tono.
Sementara Saefudinuri membenarkan adanya surat wasiat tersebut. Surat itu ditulis tangan oleh korban yang menabrakkan diri ke kereta api.
5. Isi Surat Wasiat
Secarik kertas ditemukan di lokasi kejadian. Secarik kertas itu berisi wasiat pilu pria sebatang kara itu.
Saefudinuri mengatakan, dari surat wasiat tersebut, kuat dugaan pria tersebut sengaja mengakhiri hidupnya dengan menabrakkan diri ke kereta api.
"Kemungkinan ingin bunuh diri kKarena ditemukan kertas tulisan tangan. Pesan minta tolong untuk dimakamkan di sekitar sini karena tidak punya orang tua dan saudara," terangnya.
Berikut isi lengkap surat wasiat:
"pak aku nggak punya tempat tinggal
aku hidup sebatang kara
orangtua saudara nggak punya
aku nggak menikah
di sini bumi Allo (Allah) di mana2 bumi Allo (Allah)
pak tolong mayatku atau jasatku makamkan dekat sini2 saja
makasih"
![]() |
(irb/fat)