Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Pelintasan kereta api yang berbatasan dengan Desa Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro itu mendadak ramai kerumunan warga. Seorang pria ditemukan tewas dengan luka di sekujur tubuh hingga wajahnya sulit dikenali.
Pagi itu matahari belum terlalu tinggi, namun situasi di lokasi temuan jenazah itu riuh rendah oleh suara warga yang saling bertanya-tanya, siapa gerangan pria itu. Karena tak satu pun identitas yang ditemukan pada tubuh pria itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditemukan di kilometer 118+0/8 jalur hilir petak jalan Bojonegoro-Kalitidu, pria yang diperkirakan berusia antara 55 hingga 60 tahun itu memakai kaus panjang biru muda, celana kain biru tua, serta memakai topi warna merah.
"Mayat ini ditemukan di jalur kereta api sebelah utara. Kayaknya sebelum subuh kejadiannya dan jarang orang lewat sini, jadi sepi. Warga tidak mengenali siapa korban ini," ucap salah satu warga, Tono kepada detikJatim, Jumat (21/6).
Warga setempat baru menemukan jenazah pria itu sekitar pukul 06.00 WIB. Hingga beberapa waktu kemudian didapatkan konfirmasi bahwa pria ini diduga sengaja menabrakkan diri ke KA Blambangan Express yang melintas di lokasi itu sekitar pukul 03.50 WIB.
Kapolsek Kalitidu AKP Saefudinuri menyatakan, oleh petugas jenazah pria tersebut segera dievakuasi ke kamar mayat RSUD dr Sosodoro Djatikusumo, Bojonegoro.
![]() |
Proses penyidikan pun dilakukan. Namun semua upaya dan koordinasi untuk mengungkap identitas korban tidak membuahkan hasil. Bahkan pemindai sidik jari tak menunjukkan identitas apapun.
"Kami sudah lakukan koordinasi kepada pihak rumah sakit, Jasa Raharja, dan PT KAI. Korban kita lakukan sidik jari juga tidak ditemukan identitasnya," kata Saefudinuri.
Dugaan bahwa pria itu sengaja menerjang laju KA Blambangan menguat setelah ditemukan sepucuk surat wasiat berisi pesan yang diduga ditulis korban sebelum kejadian, ditujukan kepada siapapun yang menemukan jenazahnya.
"Kemungkinan ingin bunuh diri. Karena ditemukan kertas tulisan tangan, pesan minta tolong untuk dimakamkan di sekitar sini karena tidak punya orang tua dan saudara," ujar Saefudinuri.
Seperti yang dia sampaikan, isi surat wasiat itu memang menunjukkan bahwa korban memang berniat mengakhiri hidupnya. Salah satu alasannya, karena dirinya sudah tidak memiliki siapa-siapa alias hidup sebatang kara. Berikut ini isi lengkap surat wasiat tersebut.
"Pak aku nggak punya tempat tinggal. Aku hidup sebatang kara. Orangtua saudara nggak punyak. Aku nggak menikah. Di sini bumi Allo (Allah) di mana2 bumi Allo (Allah). Pak tolong mayatku atau jasatku makamkan dekat sini2 saja. Makasih."
(dpe/iwd)