Datangnya musim kemarau mulai berdampak pada pasokan air bersih masyarakat di Trenggalek. Dua desa di antaranya mulai meminta bantuan air bersih ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek Stefanus Triadi Atmono mengatakan, dua desa yang mengalami krisis air tersebut adalah Desa Besuki Kecamatan Panggul dan Desa Ngulankulon, Kecamatan Pogalan.
"Untuk sementara baru dua desa itu yang secara resmi telah mengajukan surat permohonan bantuan air bersih ke kami," kata S Triadi Atmono, Selasa (18/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, musim kemarau yang mulai terjadi satu bulan terakhir mengakibatkan sumber air di perkampungan mengalami penurunan debit yang drastis. Pasokan air tanah dan sungai yang biasanya mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, kini tak lagi mencukupi.
"Terkait kondisi itu, kami mulai mengirimkan bantuan air bersih untuk masyarakat. Air bersih kami pasok dengan mobil tangki ke bak penampungan dan selanjutnya didistribusikan ke masyarakat," ujarnya.
Triadi menjelaskan, jika kondisi kemarau berkepanjangan, maka potensi krisis air di Trenggalek akan semakin meluas, mengingat pada tahun sebelumnya kekeringan sempat melanda puluhan desa.
"Kami telah menyiapkan strategi penanggulangan bencana, jika kondisi krisis air ini semakin meluas. Termasuk kesiapan anggaran di kabupaten," jelasnya.
Dari data di BPBD Trenggalek hampir seluruh kecamatan rawan terjadi krisis air. Pihaknya berharap, masyarakat mulai melakukan penghematan dalam pemanfaatan air bersih.
(hil/dte)