Pengamat Sebut Duet Kiai Marzuki-Risma di Pilgub Jatim Terkesan Dipaksakan

Pengamat Sebut Duet Kiai Marzuki-Risma di Pilgub Jatim Terkesan Dipaksakan

Faiq Azmi - detikJatim
Sabtu, 15 Jun 2024 20:35 WIB
Pengamat Politik Universitas Airlangga (Unair) Fahrul Muzaqqi
Pengamat Politik Unair Fahrul Muzaqqi (Foto: Faiq Azmi)
Surabaya -

Wasekjen PKB Syaiful Huda mengatakan pihaknya tengah melirik sosok Kiai Marzuki Mustamar dengan Mensos Tri Rismaharini di Pilgub Jawa Timur. Hal ini menindaklanjuti pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak yang mulai diusung oleh partai lain.

Pengamat Politik Universitas Airlangga (Unair) Fahrul Muzaqqi menyebut segala kemungkinan dalam politik bisa saja terjadi, termasuk duet Kiai Marzuki-Risma.

Namun, Fahrul menilai duet ini terkesan agak dipaksakan untuk ala kadarnya menghadapi duet petahana Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024. "Saya menangkap kesan agak dipaksakan ya," kata Fahrul kepada detikJatim, Sabtu (15/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada sejumlah hal yang membuat duet Kiai Marzuki-Risma terkesan dipaksa. Pertama, soal positioning Kiai Marzuki yang notabene seorang ulama kondang.

"Yang pertama Kiai Marzuki secara politik belum pernah teruji dalam konteks pilkada atau pileg. Jadi sosok Kiai Marzuki ini sosok ulama besar Nahdliyin dan belum begitu mengakar di dunia politik," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Artinya Kiai Marzuki secara senioritas ulama beliau hebat, tapi dalam politik belum teruji kapasitas dan elektabilitasnya. Sehingga jika Kiai Marzuki diduetkan dengan Risma yang notabene mantan Wali Kota Surabaya, dan sekarang menjabat Mensos RI saya rasa ini akan menimbulkan potensial pertanyaan di akar rumput," tambahnya.

Kemudian, kata Fahrul, dalam posisi kursi partai, PKB berpeluang mencalonkan cagub karena meraih kursi terbanyak di Jatim dibanding PDIP yang menjadi runner up di Jatim. Dalam konteks ini, maka Risma yang notabene kader PDIP untuk wacana awal akan ditaruh di posisi wakil jika berkoalisi dengan PKB.

Dalam penentuan ini, Fahrul menyebut masyarakat akan bingung jika Risma menjadi wakil dari Kiai Marzuki. Sebab, Risma secara politik lebih memiliki elektabilitas dibanding Kiai Marzuki.

"Cuma di sisi lain jika Risma nomor satu dan Kiai Marzuki nomor 2 ini juga problematis. Selain faktor PKB apakah mau mengalah karena punya kursi paling banyak, ada juga faktor senioritas Kiai Marzuki yang sulit diterima di kalangan tertentu," ungkapnya.

"Jikapun Risma ditaruh nomor dua, maka akan kesulitan menjual duet ini agar bisa diterima secara positif di masyarakat," tandasnya.




(abq/iwd)


Hide Ads