Respons Emil Dardak soal Wacana PKB Duetkan KH Marzuki-Risma di Pilgub Jatim

Respons Emil Dardak soal Wacana PKB Duetkan KH Marzuki-Risma di Pilgub Jatim

Faiq Azmi - detikJatim
Sabtu, 15 Jun 2024 06:00 WIB
Emil Dardak
Emil Dardak. (Foto: Faiq Azmi/detikJatim)
Surabaya - PKB membuat wacana poros baru dengan menggandengkan mantan Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar dengan kader PDIP yang juga Mensos RI Tri Rismaharini (Risma) di Pilgub Jatim 2024. Wacana itu direspons oleh cawagub petahana Emil Dardak.

Emil mengungkapkan, dia menghormati apapun keputusan PKB di Pilgub Jatim 2024.

"Saya sekali lagi, siapa saja yang mengikuti proses Pilgub Jatim ini tentu harus jadi mitra, sahabat demokrasi yang kami hormati," kata Emil usai nonton bareng film Lafran 'Pendiri HMI' di Surabaya bersama istri Arumi Bachsin dan jajaran pengurus KAHMI Jatim, Jumat (14/6/2024) malam.

Emil mengatakan, apapun yang diputuskan PKB soal Pilgub Jatim, ia dan Khofifah Indar Parawansa akan sangat menghormati.

"Jadi kalau menurut kami tentu kami menghormati yang diusulkan oleh partai untuk mengikuti proses pilgub yang akan datang," jelasnya.

Emil menyatakan saat ini pihaknya terus turun ke bawah menyerap aspirasi dari berbagai kelompok elemen masyarakat guna membangun Jatim lebih baik lagi.

"Untuk saat ini kami lebih fokus bagaimana menjalin silaturahmi dengan berbagai elemen masyarakat karena sudah kami mulai mendapatkan aspirasi-aspirasi dari berbagai lapisan masyarakat, dari masyarakat desa, dari elemen petani, elemen pegiat ekonomi kreatif. Itu yang kita fokus menyerap aspirasi. Adapun konstelasi, kontestasi kewenangan penuh dari pimpinan partai," bebernya.

Sementara itu, Emil juga mengapresiasi film Lafran. Film dokumenter pendiri organisasi HMI ini, kata Emil, memberi banyak pelajaran kepada anak muda penerus bangsa.

"Dan sampai saat ini HMI berdiri apalagi kader HMI aktif di semua lini masyarakat. Yang menarik pembelajaran bahwa seorang pendiri justru memilih menepi karena organisasi ini mau besar. Maka organisasi ini dibesarkan di perguruan tinggi yang punya basis berbeda, bukan di perguruan tinggi agama, tapi di perguruan tinggi umum," jelasnya.

"Ini jadi tauladan jangan mendahulukan kepentingan sendiri, tapi kepentingan organisasi atau bersama lebih penting. Ini pembelajaran luar biasa Lafran memiliki jiwa heroismenya dan nasionalismenya memperjuangkan kemerdekaan," tambahnya.

Sosok Lafran, kata Emil juga memiliki prinsip, keberanian, serta independen. Berkat kepiawaian Lafran, Emil menyebut HMI menjadi organisasi kemahasiswaan yang punya taji.

"Dan corsanya HMI juga untuk Indonesia dan untuk islam. Jangan sampai haluan politik memisahkan kebersamaan itu. Organisasi mahasiswa boleh berpolitik tapi jangan dibawa keseluruhan organisasinya untuk ikut satu haluan. Nanti cita-cita besarnya untuk Indonesia dan islam tidak tercapai. Keberanian Lafran menghadapi tekanan luar biasa, tauladan bagi kita semua," bebernya.

Koordinator Presidium KAHMI Jatim Dr Agung Mulyono yang turut mendampingi Emil menyatakan Lafran Pane adalah sosok panutan bagi seluruh anak muda di Indonesia.

"Nobar ini juga luar biasa ribuan penonton dalam dua sesi. Pelajaran yang kita petik di HMI ini guru pergerakannya adalah Lafran Pane," katanya.

"Banyak cerminan dari Lafran, tauladan yang luar biasa. Warga apalagi kader HMI wajib menonton ini," tandas Dr Agung yang juga Ketua Komisi D DPRD Jatim ini.


(dpe/dte)


Hide Ads