Melempar jumrah adalah bagian dari kegiatan haji. Pelaksanaannya pada hari nahar tanggal 10 Zulhijah dan hari tasyrik tanggal 11, 12, 13 Zulhijah. Lantas, apa syarat melempar jumrah?
Jumrah menjadi simbol perjuangan manusia dalam membersihkan hati. Melontar seluruh sifat egoistik, kesombongan, dan keangkuhan yang menjerumuskan manusia.
Syarat Melempar Jumrah
Setelah Wukuf di Arafah dan menginap di Muzdalifah, jemaah akan melempar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah. Pelaksanaannya selama menetap 2-3 hari di Mina seusai matahari tergelincir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip dari berbagai sumber, berikut ini syarat atau tata cara yang benar ketika melempar jumrah.
- Melempar jumrah dengan kerikil berukuran sekitar jari kelingking.
- Kerikil yang dilempar merupakan kerikil baru, bukan bekas dipakai melempar sesuai mazhab Hambali dan Maliki. Sementara mazhab Hanafi dan Syafi'i melempar dengan kerikil bekas diperbolehkan.
- Satu kerikil dipakai untuk sekali lemparan. Jika melempar tujuh kerikil sekaligus, tetap dihitung satu lemparan.
- Melempar jumrah menggunakan tangan, dilarang memakai alat pelontar.
- Melontarkan jumrah kubra atau aqabah sejumlah tujuh kali lemparan batu kerikil, bukan dengan benda lain.
- Lempar jumrah dilakukan dengan melontar batu kerikil satu per satu dan membaca doa tiap kali melempar. Berikut bunyi doanya:
بِسمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Latin: Bismillahi Allahu akbar
Artinya: "Dengan nama Allah dan Allah yang Maha Besar."
- Lempar jumrah mengarah ke dinding marma. Usahakan batu kerikil mengenai dinding marma sampai masuk ke lubang.
- Lempar jumrah dengan penuh rasa santun, tidak emosi, tidak saling menyakiti, dan tidak berebut dengan sesame jemaah.
- Jika akan mewakili orang lain untuk lempar jumrah, dahulukan melempar jumrah untuk diri.
- Melempar jumrah dilakukan selama empat hari sejak tanggal 10 sampai 13 Zulhijah secara berurutan.
Baca juga: Hikmah Melempar Jumrah saat Berhaji |
Apa yang Dilakukan Setelah Melempar Jumrah?
Jemaah haji yang telah selesai melempar jumrah, dianjurkan untuk membaca doa. Adapun bunyi bacaan doa setelah melontar jumrah sebagai berikut.
اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ حَبًّا مَبْرُورًا وَذَنْبًا مَغْفُورًا
Latin: Allahummaj'alhu hajjan mabruuron wa dzanban maghfuuron.
Artinya: "Ya Allah jadikanlah (melempar jumrah ini) sebagai sarana untuk meraih haji mabrur dan dosa yang terampuni." (HR Ahmad).
Demikian syarat melempar jumrah dan doa yang dilafalkan setelah melontarkannya. Semoga bermanfaat ya, detikers!
Artikel ini ditulis oleh Najza Namira Putri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(hil/iwd)