Melempar jumrah merupakan salah satu wajib haji yang dikerjakan oleh para jemaah selama berhaji. Jumrah sendiri merupakan tiang yang berjumlah tiga sebagai simbol dari setan dalam ajaran Islam.
Mengutip dari buku Panduan Pintar Haji & Umrah yang ditulis H. Bobby Herwibowo dan Hj. Indiya R. Dani, melempar jumrah dilakukan selama empat hari pada 10-13 Zulhijah. Batu yang digunakan untuk melempar adalah kerikil sebesar ruas jari kelingking.
Pada hari pertama, jemaah melempari Jumrah Aqabah sebanyak tujuh kali. Tiga hari berikutnya atau pada hari tasyrik, jemaah harus melempari Jumrah Ula, Jumrah Wustha, dan Jumrah Aqabah sebanyak masing-masing tujuh kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melempar jumrah merupakan salah satu bagian dari rukun haji dan merupakan penanda teguhnya iman seseorang dan penolakan terhadap godaan setan.
Melempar jumrah saat haji merupakan simbol pengusiran setan dan melawan godaan yang ada dalam diri manusia. Lantas apa makna dari ritual ini?
Berikut Beberapa Hikmah Melempar Jumrah Saat Berhaji:
1. Meneladani kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail
Melempar jumrah juga berkaitan dengan peristiwa sejarah adanya perintah berkurban yang terjadi pada masa Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
Setelah turun perintah Allah, Nabi Ibrahim bersiap untuk menyembelih putra kesayangannya, Imail. Tak tinggal deiam, setan mencoba menggoda Nabi Ibrahim agar tidak melaksanakan perintah Allah.
Namun karena keteguhan imannya, Nabi Ibrahim bisa melawan godaan setan dan melemparnya dengan batu. Kisah ini mengingatkan jemaah haji bahwa melempar jumrah adalah tindakan yang melambangkan keberanian dan kepatuhan Nabi Ibrahim atas perintah Allah.
2. Tumbuh rasa persaudaraan Islam
Saat masa melempar jumrah, jutaan umat Muslim berkumpul menjadi satu di padang Arafah. Semua berihram warna putih. Tak ada pembeda di antara mereka.
Di waktu-waktu ini, para jemaah juga akan berbagi cerita dan saling memberi semangat. Hangatnya persaudaraan Islam sungguh bisa dirasakan pada momen ini.
3. Memberi pelajaran tentang ketaatan dan pengendalian diri
Melempar jumrah mengajarkan jemaah tentang pentingnya ketaatan kepada Allah dan pengendalian diri. Sebab, jemaah diminta melempar kerikil dengan tepat dan tidak membahayakan orang lain.
Kontrol emosi, pengendalian diri, dan melaksanakan perbuatan dengan penuh kesadaran diperlukan saat melaksanakan rukun haji ini.
Baca juga: Kapan Jemaah Haji Melewati Terowongan Mina? |
4. Memperteguh Iman
Saat melempar jumrah, jemaah diminta untuk melempar masing-masing jumrah sebagai simbol setan. Tujuannya yaitu untuk menguatkan iman dan menolak godaan setan.
5. Membersihkan dosa dan menyucikan jiwa
Melempar jumrah juga bermakna usaha menyucikan dari dosa-dosa yang telah dilakukan. Setelah melempar jumroh, jemaah diharapkan bisa menjadi lebih baik dalam kehidupannya dan dosa-dosanya diampuni Allah.
Artikel ini ditulis oleh Ardian Dwi Kurnia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/fat)