Petugas penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menetapkan skenario perjalanan jemaah haji selama puncak haji di Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna). Dengan hal ini Kepala Satuan Operasional Arafah, Harun Ar Rasyid meminta jemaah haji mempersiapkan kondisi fisik prima.
Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan awal Zulhijah 1445 H pada 7 Juni 2024. Sehingga pelaksanaan wukuf di Arafah akan dilaksanakan pada 9 Zulhijah atau 15 Juni 2024. Skema perjalanan selama puncak haji berlangsung mulai 14-19 Juni 2024.
Dengan hal ini, menunjukkan bahwa jemaah haji sebentar lagi akan memasuki tahapan Armuzna. Lantas, apa itu puncak Armuzna yang termasuk dalam pelaksanaan puncak ibadah haji?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Armuzna?
Armuzna menjadi salah satu tahapan penting dalam ibadah haji bahkan dianggap sebagai tahapan haji paling berat. Tahapan Armuzna menjadi salah satu pembeda antara ibadah haji dan umrah.
Armuzna menjadi proses rangkaian ibadah haji yang diawali dengan wukuf di Arafah. Setelah melaksanakan wukuf, jemaah haji akan berangkat ke Muzdalifah untuk melaksanakan mabit dan kemudian dilanjut dengan melaksanakan Jamarat di Mina.
Pada dasarnya, Armuzna merupakan puncak ibadah haji yang terdiri atas tiga lokasi penting dalam pelaksanana puncak haji. Di antaranya Arafah, Muzdalifah, dan Mina yang berlangsung pada 9 zulhijjah atau 15 Juni 2024.
Ketiga lokasi tersebut sering dianggap sebagai titik krusial dalam rangkaian ibadah haji. Sebab perjalanan ibadah dari ketiga lokasi tersebut membutuhkan kondisi fisik dan mental yang maksimal.
Tak heran apabila banyak ditemukan jemaah haji yang jatuh sakit bahkan wafat karena kelelahan usai mengikuti rangkaian puncak haji tersebut. Hal ini disebabkan karena pada hari-hari biasa di luar musim haji, ketiga lokasi tersebut dianggap tidak layak ditempati manusia karena hanya berisikan padang pasir berbatu.
Namun menjelang pelaksanaan ibadah haji, para jemaah wajib bermalam dari ketiga lokasi tersebut ditambah dengan suhu udara panas yang begitu menyengat. Tak heran banyak ditemukan tenda penginapan untuk para jemaah di ketiga lokasi tersebut lengkap dengan pendingin ruangan.
Dengan hal ini, Kepala Satuan Operasional Arafah mengimbau para jemaah mempersiapkan diri secara fisik dan mental dengan baik. Sebab suhu Kota Mekkah saat ini telah mencapai rata-rata di atas 43 derajat. Sehingga para jemaah haji diharapkan bisa menggunakan alat pelindung diri (APD). Meliputi topi, kacamata atau payung saat beraktivitas di luar ruangan.
Gelombang-Skema Keberangkatan Haji Indonesia dari Mekkah ke Arafah
Kepala satuan Operasional Arafah Armuzna, Harun Ar Rasyid akan memandu komando pelaksanaan puncak haji. Terdapat tiga gelombang keberangkatan jemaah haji dari Indonesia ke Arafah pada 8 Zulhijah atau 14 Juni 2024.
Skema tersebut dikhususkan bagi jemaah haji reguler yang tidak termasuk dalam skema murur di Muzdalifah maupun safari wukuf.
- Trip Pertama: 07.00-11.00 Waktu Arab Saudi (WAS)
- Trip Kedua: 11.30-16.00 Waktu Arab Saudi (WAS)
- Trip Ketiga: 16.30-21.30 Waktu Arab Saudi (WAS)
Saat memasuki bus, akan ada petugas yang memindai smart card setiap jamaah. Setelah semua naik akan dihitung dan dipastikan jika jumlah jamaahnya sesuai dengan manifest.
Hal ini ditetapkan berdasarkan kebijakan Kerajaan Arab Saudi untuk memastikan jika hanya jemaah haji yang memiliki visa haji resmi yang dapat memasuki Armuzna.
Artikel ini ditulis oleh An Nisa Maulidiyah, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/fat)