Setengah tahun 2024 telah berlalu. Dalam 6 bulan terakhir, ada sejumlah warga negara asing (WNA) dan Indonesia yang berlalu lalang di Jatim.
Selama itu pula, ada pelbagai aktivitas hingga pencapaian yang dilakukan Kantor Imigrasi Surabaya. Mulai dari penundaan keberangkatan hingga ditolaknya sejumlah paspor.
Kepala Kantor Imigrasi Surabaya Ramdhani mengatakan ada sejumlah pencapaian kinerja sejak Januari hingga Mei 2024. Salah satunya adalah penundaan keberangkatan penumpang terduga PMI non prosedural.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama Januari sampai Mei 2024, ada 444 (penundaan keberangkatan penumpang terduga PMI non prosedural)," kata Ramdhani dalam keterangannya, Selasa (11/6/2024).
Selain itu, tercatat ada 89.475 kedatangan. Dari jumlah itu, terdata ada 31.666 WNA dan 57.809 WNI. Lalu, 121.119 keberangkatan yang terdiri dari 24.406 WNA dan 96.713 WNI di perlintasan tempat pemeriksaan imigrasi.
Selama 6 bulan terakhir, ada ribuan paspor yang telah diterbitkan. Selama itu pula, ada beberapa paspor yang juga tak diterbitkan.
"Ada 7.888 (penerbitan) paspor biasa selama 48 hari, 155 paspor biasa 24 hari, 1862 e-paspor," ujarnya.
"Lalu, ada juga 8 penolakan penerbitan paspor dari terduga CPMI non prosedural selama Januari sampai Mei 2024," imbuhnya.
Imigrasi juga menjabarkan tentang pemberian izin tinggal keimigrasian. Menurut Ramdhani, terdiri dari 78 izin tinggal kunjungan, 278 izin tinggal terbatas, dan 12 izin tinggal tetap.
Hingga kini, lanjut Ramdhani, ada 15 orang yang terkena penegakkan hukum keimigrasian. Sebab, dinilai melanggar tindakan administratif keimigrasian. Selama 6 bulan terakhir, realisasi anggaran mencapai Rp 12.7 miliar.
"Alhamdulillah, hasil survei Balitbangham Mei 2024, Indeks Kepuasan Masyarakat mencapai 98,44 persen dan indeks persepsi korupsi mencapai 98,98 persen," tuturnya.
(akn/ega)