Saat Petinggi Unair Diajak Diskusi Prabowo dan Gibran Bahas Pendidikan

Saat Petinggi Unair Diajak Diskusi Prabowo dan Gibran Bahas Pendidikan

Esti Widiyana - detikJatim
Senin, 10 Jun 2024 19:47 WIB
Prabowo-Gibran bersama jajaran rektorat Unair
Prabowo-Gibran bersama jajaran rektorat Unair (Foto: Dok. Istimewa)
Surabaya -

Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof Mohammad Nasih dan jajaran petinggi kampus diajak berdiskusi oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming. Jajaran Unair diajak berdiskusi terkait pendidikan Indonesia di kediaman Prabowo du Hambalang, Jawa Barat akhir pekan lalu.

Prof Nasih menjelaskan, pada akhir pekan lalu jajaran Unair menghadiri diskusi bersama Prabowo dan Gibran. Pada kesempatan itu, Nasih menyampaikan beberapa hal terkait permasalahan pendidikan di Tanah Air.

"Ada beberapa ide yang cukup menarik dan perlu ditindaklanjuti. Intinya gimana misalnya sekolah-sekolah lebih murah dengan banyak muncul ide dan gagasan. Dan UKT (uang kuliah tunggal) bisa diturunkan, bagaimana kita memberi masukan-masukan. Isu menarik sekarang UKT dan lain-lain," jelas Nasih di Gedung Rektorat Unair C, Senin (10/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika diskusi, lanjut Nasih, muncul beberapa gagasan soal pendidikan seperti pengelolaan dana pendidikan agar lebih efisien dan efektif, sehingga pandangan soal pendidikan, khususnya perguruan tinggi yang mahal bisa benar-benar diatasi.

Ia juga menegaskan bahwa pertemuan jajaran Unair dengan Prabowo dan Gibran murni membahas pendidikan. Pembahasan politik dipastikan tidak ada dalam diskusi.

ADVERTISEMENT

"Kita gak berbicara ke politik. Murni masalah pendidikan, presiden terpilih kulakan persoalan yang kira-kira menjadi gebrakan utama. Di FRI (Forum Rektor Indonesia)menjelaskan pendidikan penting jangan dilupakan," tegasnya.

Selain itu, Unair juga memohon kepada Prabowo dan Gibran untuk benar-benar memperhatikan dan menganggap pendidikan adalah segalanya. Karena dirasa sumber utama yakni pendidikan di banyak sektor.

"Ekonomi pun kalau gak ada pendidikan gak bisa maju, hukum pun disinggung kalau pendidikan hukum ga bagus maka tidak bisa dengan baik," katanya.

"Pesan kami dan rektor ingin agar presiden benar-benar mempunyai fokus dan perhatian luar biasa kepada dunia pendidikan dan atau peningkatan pendidikan di Indonesia. Itu yang kita sampaikan pada pertemuan," pungkasnya.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads