.webp)
Aditya Daiva Ardhani, pelajar SMP di Kediri yang merawat orang tua yang mengalami stroke viral di media sosial. Banyak warganet yang prihatin dengan kisahnya, termasuk kondisi rumahnya.
Pelajar kelas 1 SMP yang akrab disapa Adit itu merawat kedua orang tuanya di rumah yang sangat sederhana dan jauh dari kata layak. Sebagian atapnya sudah hilang.
Kondisi yang memprihatinkan ini menjadi perhatian sejumlah pihak. Bantuan pun mengalir hingga rumah pelajar itu kini tengah direnovasi sehingga kehidupan keluarga Adit perlahan membaik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditemui di rumahnya, Adit terlihat lebih bersemangat. Apalagi, tidak lama lagi renovasi rumahnya akan tuntas. Dia tidak perlu lagi khawatir kedinginan. Kini ada 3 kamar di rumahnya, Adit memilih kamar bagian depan untuk dirinya.
"Alhamdulillah senang banyak yang membantu, rumahnya bisa bagus. Layak untuk ditempati," Kata Adit sambil tersenyum kepada detikJatim, Jumat (7/6/2024).
Adit mengatakan saat ini dia bisa lebih tenang saat bersama kedua orang tuanya.
"Iya sekarang lebih tenang, saat bersama bapak dan ibu di rumah, gak perlu mikir lagi kedinginan, panas dan lebih nyaman dengan rumah yang sudah dibangun ini," jelas Adit.
 Kondisi rumah Adit sebelum renovasi. Pelajar SMP ini harus merawat ayah dan ibunya yang sakit stroke. (Foto: Andhika Dwi/detikJatim) |
Kini Adit sedang berpikir, usai mengikuti ujian sekolah ia ingin pindah sekolah di Kabupaten Kediri.
"Saya pingin sekolah di Kediri saja, Alhamdulillah kemarin sudah matur Mas Bupati Dhito untuk mohon bantuan pindah sekolah saya," pungkas Adit.
Sebelumnya, keseharian Adit merawat kedua orang tuanya yang stroke viral di media sosial. Adit tampak begitu telaten merawat kedua orang tuanya seorang diri. Tidak hanya merawat ibunya, Samini (38), Adit sekaligus merawat ayahnya, Supriyanto (49).
Seperti dituturkan oleh Adit, mereka tinggal di rumah tua sederhana dengan sebagian atap sudah tidak ada lagi di Dusun Kemuning, Desa Tiru Kidul, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri baru 2 bulan. Mereka baru saja pindah dari Blitar.
"Sakit stroke dua-duanya, masih sekolah tapi libur mengurusi orang tua," kata Adit kepada detikJatim, Senin (13/5/2024).
Adit mengatakan aktivitas sehari-hari merawat kedua orang tuanya itu dilakukan seorang diri karena dia anak tunggal. Kedua ortunya tidak bisa beraktivitas dan berjalan normal karena sakit stroke yang diderita.
Sang ibu terserang stroke sejak 2021. Disusul ayahnya mengalami sakit yang sama sejak setahun terakhir ini. Kedua ortunya pun otomatis tidak mampu bekerja. Kebutuhan hidup sehari-hari keluarga Adit dibantu tetangga yang sekaligus kerabat keluarga mereka.
"Untuk makan biasanya dikasih Pak Poh," imbuh Aditya.
(dpe/iwd)
