.webp)
Istri mana yang tidak senang dapat hadiah tak terduga dari suami saat hubungan mereka sedang merenggang? Itulah yang dirasakan wanita ini. Wanita yang tak pernah menyangka gelang itu pelan-pelan membawanya pada fakta pahit kebohongan sang suami yang telah membuatnya begitu sakit hati hingga memutuskan untuk bercerai.
Seperti dilansir Wolipop dari eva.vn, wanita itu adalah M yang tinggal di kota Ho Chi Minh. Dia merupakan ibu rumah tangga dengan pernikahan yang membosankan. Suaminya bekerja sebagai supir pribadi seorang direktur perusahaan sehingga tak punya banyak waktu di rumah sehingga hubungan keduanya merenggang karena jarang bertemu.
Suatu hari ketika M sedang mencuci pakaian suaminya, dia menemukan gelang di saku suaminya. Melihat itu M menjadi sangat bahagia. Dia mengira suaminya sengaja memberikan hadiah kejutan itu untuk memperbaiki hubungan pernikahan mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Malam ketika sang suami pulang, M menanyakan perihal gelang itu. Sang suami pun membenarkan bahwa dirinya memang sengaja membeli gelang itu untuk M. Pria itu juga mengucapkan kata-kata manis yang membuat M semakin percaya.
Belum lama M mengenakan gelang itu, dia menyadari bila suaminya menunjukkan gelagat tak biasa. Ayah dari anak-anaknya itu berangkat lebih pagi dan pulang larut malam. Kalau sebelumnya sang suami pulang pukul 10-11 malam, setelah momen dirinya menemukan gelang itu suaminya baru pulang pukul 3-4 pagi.
Tidak hanya itu, M juga memperhatikan bahwa setelah peristiwa gelang itu sang suami menjadi lebih memperhatikan penampilannya sebelum pergi bekerja. Hingga 2 pekan setelah dapat gelang, beberapa teman M mengaku melihat suaminya sedang menggoda gadis muda. M masih membela suaminya meski bibit curiga telah tumbuh di hatinya.
Demi menghilangkan rasa penasaran dan kecurigaannya itu M memutuskan membuntuti suaminya secara diam-diam. Kepada suaminya M berbohong dengan mengaku hendak mudik selama beberapa hari ke kampung halamannya.
Saat suaminya pergi, M buru-buru mengikutinya dengan menaiki sepeda motor. Saat itulah dia mengetahui jika suaminya tidak pergi ke kantor melainkan berhenti di sebuah rumah yang dihuni seorang wanita muda. Wanita itu tampak membukakan pintu dan menyambut suaminya dan terlihat bahagia sembari memeluk pinggang satu sama lain.
Melihat hal itu M terkejut dan tak percaya. Tetapi ia masih berupaya tenang dan menelepon menanyakan keberadaan suaminya. Suaminya mengangkat telepon dan berbohong dengan mengatakan dirinya sedang berada di kantor bersama bosnya. M pun menyadari bahwa suaminya telah berselingkuh.
Hari itu M terus mengikuti suaminya hingga sang suami dan selingkuhannya kepergok pergi ke motel. Saat tertangkap basah, suami M berjanji mengakhiri hubungan dengan kekasihnya gelapnya yang berusia 20 tahun lebih muda.
Suaminya saat itu berdalih bahwa itu hanyalah nafsu semata. Bagi sang suami, yang paling penting baginya adalah keluarga, istri dan anak-anaknya. Mendengar hal itu M memberikan kesempatan dengan memaafkan suaminya.
Enam bulan berselang. M pergi ke pesta pernikahan dan tak sengaja bertemu mantan selingkuhan suaminya. Semua terlihat normal, tak ada gelagat mencurigakan suami dan mantan selingkuhannya. Namun setelah pesta berakhir, setelah mengantar anak dan istrinya pulang, suami M pamit pergi bersama temannya yang baru kembali dari luar negeri.
Sekitar pukul 3-4 pagi, suami M pulang dengan noda lipstik di bajunya. Suami M kembali menyampaikan kata-kata yang meyakinkan dan berhasil kembali menenangkan M serta mengatakan bahwa tidak ada hal yang perlu dicemaskan.
Hingga suatu hari setelahnya, saat suaminya kembali mengatakan akan melakukan perjalanan bisnis bersama bosnya, kecurigaan M naik ke puncaknya. Dia kembali membuntuti suaminya diam-diam dengan menaiki sepeda motor.
Dugaannya benar, suaminya kembali mendatangi rumah mantan selingkuhannya. Peristiwa yang menyakitkan itu membuat M memutuskan untuk bercerai dengan sang suami. Dia sudah tidak bisa memaafkan suaminya.
Setelah mereka berpisah, sang suami memberikan rumah untuk ditinggali M dan ibunya. Namun M memilih untuk mengembalikan setengah dari uang rumah itu kepada suaminya.
(dpe/dte)
