4 Ekor Sapi Terjangkit LSD di Pasar Hewan Kota Blitar

4 Ekor Sapi Terjangkit LSD di Pasar Hewan Kota Blitar

Fima Purwanti - detikJatim
Rabu, 05 Jun 2024 14:31 WIB
Pemeriksaan hewan ternak di Kota Blitar
Pemeriksaan hewan ternak di Kota Blitar (Foto: Fima Purwanti/detikJatim)
Blitar -

Empat ekor sapi ditemukan terjangkit lumpy skin disease (LSD) di Pasar Hewan Dimoro Kota Blitar. Selain LSD, beberapa sapi juga ditemukan dengan penyakit parasit lainnya. Pemeriksaan itu dilakukan untuk memastikan kesehatan kurban menjelang Idul Adha.

Pantauan detikJatim di lokasi, sejumlah petugas melakukan pemeriksaan kesehatan pada hewan kurban. Khususnya sapi dan kambing. Pemeriksaan kesehatan fisik dilakukan, seperti kondisi gigi, kulit dan kaki calon hewan kurban.

"Hari ini ada sekitar 10 petugas yang kami terjunkan untuk pemeriksaan hewan kurban. Ini untuk memastikan hewan yang jual dan beli benar-benar sehat dan aman," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar, Dewi Masitoh kepada detikJatim, Rabu (5/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dewi menyebutkan ada sekitar 300 ekor sapi yang diperiksa oleh petugas. Hasilnya, ada 4 ekor sapi dengan LSD. Hal itu diketahui dari kondisi fisik sapi dengan bintik-bintik pada kulitnya. Empat sapi dengan LSD itu diminta untuk dibawa pulang dan dilakukan penyemprotan disinfektan.

"Kemudian untuk temuan penyakit parasit lainnya itu ada yang terkena scabies (gatal) 3 ekor, caplak 1 ekor, dan hermintiasis (cacingan) 9 ekor. Seluruhnya sudah kami berikan pengobatan," terangnya.

ADVERTISEMENT

Dewi menambahkan pihaknya juga melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan kambing. Namun, petugas belum menemukan kambing dengan penyakit. Beberapa pemilik justru meminta untuk diberikan vitamin penambahan nafsu makan kambing.

"Untuk kambing masih aman, belum ada temuan. Hanya ada beberapa yang minta vitamin penambah nafsu makan," imbuhnya.

Pemeriksaan hewan kurban rencananya akan dilaksanakan setiap pasaran hewan. Sehingga petugas disiagakan, untuk memastikan hewan kurban dalam kondisi hewan sehat dan terbebas dari penyakit.

"Yang jelas tetap kami lakukan pengawasan, karena untuk hewan dengan penyakit itu dari luar kota. Jadi kami antisipasi agar tidak ada penularan penyakit," pungkasnya.




(abq/iwd)


Hide Ads