Menakar Peluang Sederet Nama Muda di Pilwali Surabaya 2024

Menakar Peluang Sederet Nama Muda di Pilwali Surabaya 2024

Faiq Azmi, Najza Namira - detikJatim
Senin, 03 Jun 2024 18:51 WIB
Ilustrasi Pilwali Surabaya
Pilwali Surabaya 2024. (Foto ilustrasi: Aulia Elizabeth Dewi/detikJatim)
Surabaya -

Sederet nama dari kalangan anak muda bermunculan menjelang Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2024. Mulai dari Bayu Airlangga, Hendy Setiono, Richard Handiwiyanto, Ali Affandi, Fuad Bernadi, hingga Kaesang Pangarep.

Pengamat Politik Universitas Airlangga (Unair) Fahrul Muzaqqi menilai, munculnya anak-anak muda di Surabaya menjadi nilai positif untuk pilihan demokrasi ke warga.

Hanya saja, Fahrul menilai nama-nama tersebut cenderung realistis bertarung untuk posisi calon wakil wali kota Surabaya di Pilkada 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya melihat hanya Kaesang yang paling kompetitif untuk maju sebagai Cawali Surabaya melawan petahana Eri Cahyadi," ujar Fahrul saat dikonfirmasi detikJatim, Senin (3/6/2024).

"Tanpa saya under estimate, nama-nama muda yang lainnya paling realistis tentu untuk L2 (calon wakil wali kota)," tambah Fahrul.

ADVERTISEMENT

Menurut Fahrul Pilwali Surabaya 2024 adalah pertarungan kelas satu. Artinya, figur yang bertarung minimal harus dikenal di level Jatim.

"Kalau Kaesang kan sudah level nasional, tentu peluangnya bagus bertarung di Surabaya. Bayu Airlangga level keterkenalannya kan Jatim. Ya masih cukup kompetitif dua nama ini," jelasnya.

"Jika hanya mengandalkan ketenaran di segmentasi kelompok tertentu, saya kira masih belum kompetitif untuk melawan petahana Eri Cahyadi," tambahnya.

Fahrul menyebut nama-nama muda ini harus berani muncul jika memang serius ingin maju di Pilwali Surabaya 2024. Sebab, waktu menuju pencoblosan hanya sebentar.

"Praktis tersisa 5 bulan lebih sampai coblosan. Sementara warga Surabaya ingin tahu lebih soal rekam jejak dan prestasi. Syukur-syukur jika nama-nama muda ini pernah jadi caleg dan terpilih pernah jadi dewan," jelasnya.

Untuk nama Fuad, Fahrul menilai Fuad sebenarnya punya kans dan punya bekal. Hanya saja, Fuad berada di satu partai yang sama dengan Eri Cahyadi.

"Apalagi Fuad baru jadi DPRD Jatim dari Dapil Surabaya. Sebenarnya bekalnya sudah ada, tapi jadinya kontradiktif kalau Fuad mau maju sebagai Cawali, karena sudah ada Eri. Tentu akan berpikir ulang jika mau menantang Eri karena harus melepas dewannya bagi Fuad," bebernya.

Fahrul menyarankan agar anak-anak muda yang berambisi maju di Surabaya segera membuat gebrakan yang positif di publik.

"Sebab, publik ingin tahu kinerja dan track record anak-anak muda itu. Problem lain yang dihadapi anak-anak muda ini juga tentu rekomendasi partai, karena pertimbangan partai ingin menang," jelasnya.

"Saya kira sampai saat ini paling realistis ya maju L2. Untuk L1 (calon wali kota), masih levelnya Eri Cahyadi, Kaesang, atau Ahmad Dhani," tandasnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh dosen Ilmu Politik Unair Haryadi. Menurutnya, kecuali PDIP, seluruh parpol sedang melakukan penjajakan pada figur-figur yang paling mungkin diusung.

"Memang serbasulit bagi partai-partai di luar PDI Perjuangan, karena yang harus dihadapi adalah pasangan incumbent yang secara tentatif amat kuat. Sementara untuk bergabung dengan PDI Perjuangan, tentu ada gengsi dan hitungannya," jelas Haryadi.

Menurutnya, tak mudah bagi masing-masing calon untuk melawan petahana. Sebab, ada pengaruh pragmatisme masyarakat imbas Pilpres 2024.

"Prinsip 'sinten dan "pinten' masih lekat dalam pragmatisme masyarakat pemilih. Sehingga tak cukup hanya popularitas dan elektabilitas calon, tapi juga diperlukan 'isi tas'. Ini yang sulit. Oleh sebab itu, mungkin saja nanti nama-nama baru yang muncul itu urung tampil maju," jelasnya.

Nama-nama muda dan baru yang muncul seperti Bayu Airlangga, Kaesang, Ahmad Dhani, Handy Setiawan, Richard hingga Fuad Bernardi dinilai sulit untuk menandingi petahana Eri-Armuji.

"Secara tentatif, semua nama itu sulit menandingi petahana," kata Haryadi.




(dpe/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads