Mahasiswa Surabaya Ajak Anak-anak Belajar Berkendara Aman Cegah Laka Lantas

Mahasiswa Surabaya Ajak Anak-anak Belajar Berkendara Aman Cegah Laka Lantas

Aprilia Devi - detikJatim
Minggu, 02 Jun 2024 16:47 WIB
Sejumlah mahasiswa Surabaya menyosialisasikan berkendara dengan aman kepada anak-anak siswa SD.
Sejumlah mahasiswa Surabaya menyosialisasikan berkendara dengan aman kepada anak-anak siswa SD. (Foto: Aprilia Devi/detikJatim)
Surabaya -

Ditlantas Polda Jatim mencatat kendaraan roda 2 menempati posisi pertama penyumbang angka kecelakaan lalu lintas di Jawa Timur sepanjang 2023 hingga awal 2024. Kurangnya pemahaman masyarakat soal keamanan berkendara yang diduga memicu terjadinya kecelakaan.

Sejumlah mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jatim menggelar sosialisasi keamanan berkendara atau safety riding kepada anak-anak SD Dumas. Materi safety riding ini disampaikan kepada anak-anak agar mereka mengingatkan orang tuanya untuk mengutamakan keselamatan berlalu lintas.

Meski demikian, salah satu hal yang ditekankan adalah larangan bagi anak di bawah umur untuk mengendarai kendaraan bermotor. Mengingat di Surabaya sendiri beberapa kali masih dijumpai anak-anak di bawah umur berkendara di jalanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sosialisasi keamanan berkendara ini dikemas dalam kegiatan belajar bersama dengan bahasa-bahasa yang mudah dipahami anak. Terutama yang ingin ditekankan adalah tentang usia yang diperbolehkan membawa kendaraan, juga larangan berkendara bagi anak di bawah 17 tahun dan atau yang belum memiliki SIM (surat izin mengemudi)," ujar perwakilan mahasiswa tersebut Talitha Amalia, Minggu (2/5/2024).

Puluhan anak terlibat kegiatan itu terlihat antusias mengikuti kegiatan belajar bersama mengenai keamanan berkendara yang diberikan. Para mahasiswa juga berharap jika sejak dini anak-anak memahami berkendara aman, ketika dewasa mereka bisa menjadi pengendara yang bijak.

ADVERTISEMENT

"Kami juga sampaikan pentingnya memahami rambu-rambu lalu lintas saat berada di jalan raya, pentingnya menggunakan kendaraan bermotor dan helm untuk roda dua sesuai standar, hingga menghormati satu sama lain saat berkendara," kata Talitha.

Tidak hanya itu, harapannya informasi yang diperoleh anak-anak hari ini juga akan membuat mereka menyampaikan materi itu kepada keluarga dan teman-temannya. Terutama bisa mengingatkan kedua orang tuanya.

"Jika edukasi dimulai sejak dini, anak-anak pasti mampu menanamkan dan menerapkan ilmu safety riding bahkan membagikan ilmu kepada keluarganya, atau teman seusia mereka yang lainnya," pungkasnya.

Dalam kegiatan belajar bersama ini, mahasiswa juga menggandeng komunitas pemerhati anak jalanan, Wepose serta salah satu bengkel kendaraan bermotor di Surabaya, Max Wax.




(dpe/iwd)


Hide Ads