Pemkot Surabaya berencana membangun dua rumah sakit (RS) dalam dua tahun ke depan. Dua RS ini yakni RSUD Surabaya Selatan dan RSUD Lapangan Tembak.
Pembangunan ini setelah Pemkot Surabaya membangun RSUD Surabaya Timur yang akan dioperasikan pada September 2024.
Pembangunan dua RSUD itu sudah direncanakan melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) hingga 2026. Pada tahun 2025 dan 2026, bakal ada RS baru yang bisa mengurai antrean pasien di RSUD BDH, RSUD dr Soewandhie dan RSU dr Soetomo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"RPJMD kita sampai 2026, 2024 membangun RSUD Surabaya Timur. 2025 seharusnya membangun RSUD Surabaya Selatan dan 2026 membangun RSUD Lapangan Tembak (Surabaya Utara)," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat ditemui detikJatim di Jalan Jimerto Surabaya, Minggu (2/6/2024).
Eri menjelaskan, Lapangan Tembak rencananya akan dialihkan menjadi RS. Apalagi, Lapangan Tembak Kedung Cowek ini sempat dijadikan RS Darurat saat pandemi COVID-19.
"Karena kita ada kerja sama dengan pihak lain. RS yang mendapat masukan semua pihak, bentuknya sangat bagus untuk RS sekitarnya," jelasnya.
Sedangkan penggunaan lapangan tembak akan bekerja sama dengan pihak lain di lokasi yang berbeda. Ia juga menghitung terlebih dahulu penggunaan dan perawatan yang tak sedikit.
"Kita hitung betul, sebenarnya biaya perawatan, manfaat umat, yang bisa diberikan apa. Jangan sampai kita membangun bangunan yang dibangun pemkot, kepentingan umat tidak maksimal, biaya perawatan besar, itu kasihan warga," ujarnya.
Sementara untuk RSUD Surabaya Selatan, sudah ada tiga pilihan tempat yang masih diperhitungkan. Namun, titik pembangunannya ada di daerah Wiyung.
Rencananya, RSUD Surabaya Timur ini diperuntukkan untuk umum, namun cenderung memprioritaskan pasien ibu dan anak. Ini diharapkan bisa mengurai antrean pasien di RSU dr Soetomo. Sedangkan RSUD Surabaya Selatan dan RSUD Lapangan Tembak nantinya untuk umum, namun akan dilihat pula kebutuhan pasien yang tidak terjangkau di RSUD Surabaya Timur, RSUD BDH dan RSUD dr Soewandhie.
"Kalau di RSUD dr Soewandhie ada kemoterapi, yang tidak ada di RSUD dr Soewandhie kita adakan di RS Surabaya Selatan, yang tidak ada di RS Surabaya Selatan kita adakan di RS Surabaya Timur. Sehingga kita berharap RS yang ada di Surabaya itu lengkap," urainya.
"Termasuk mengurai antrean yang ada di RSU dr Soetomo. Kan kita juga sudah melayani kemoterapi di RSUD dr Soewandhie," pungkasnya.
(hil/iwd)