Matahari di Atas Ka'bah 27-28 Mei, Begini Cara Cek Arah Kiblat

Matahari di Atas Ka'bah 27-28 Mei, Begini Cara Cek Arah Kiblat

Najza Namira Putri - detikJatim
Senin, 27 Mei 2024 13:00 WIB
Ilustrasi meluruskan kiblat saat Rashdul Kiblat terkait fenomena matahari di atas Kabah.
Ilustrasi meluruskan kiblat (Foto: Fuad Hasyim/detikcom)
Surabaya -

Jemaah haji tahun 2024 akan melihat fenomena langka yakni matahari melintas di atas ka'bah. Peristiwa tersebut juga disebut istiwa a'zam atau rashdul qiblat.

Sementara umat Muslim Indonesia, perlu cek kembali arah kiblat pada 27 dan 28 Mei 2024 seiring terjadinya peristiwa ini. Simak cara cek arah kiblat selengkapnya.


Sekilas tentang Peristiwa Matahari di Atas Ka'bah

Fenomena matahari di atas ka'bah terjadi dua kali dalam setahun. Terjadinya peristiwa ini sebab adanya peredaran matahari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara astronomis, peredaran matahari saat dilihat dari bumi selalu berpindah 23,5 derajat menuju arah utara pada Maret sampai September. Serta, sebesar 23,5 derajat ke arah selatan pada bulan sebaliknya.

Saat matahari bergerak menuju arah utara dengan posisi Ka'bah pada 21Β° 25' lintang utara. Pada waktu tertentu otomatis posisi matahari tepat di atas Ka'bah. Waktu ini, nilai azimut matahari sama dengan nilai azimut lintang geografis sebuah tempat.

ADVERTISEMENT


Waktu Matahari di Atas Ka'bah

Melansir laman resmi Kementerian Agama (Kemenag) RI peristiwa matahari melintas di atas ka'bah terjadi tanggal 27 dan 28 Mei 2024. Tepatnya berlangsung pada pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA.

Ketika itu, bayang-bayang benda yang posisinya berdiri tegak lurus di mana saja, maka akan mengarah lurus ke Ka'bah.


Cara Cek Arah Kiblat

Memverifikasi arah kiblat bisa dengan kompas dan teodolit. Selain itu, umat Muslim juga bisa mengecek arah kiblat dengan melihat arah bayangan suatu benda. Melansir detikhikmah, berikut ini cara cek arah kiblat saat matahari di atas ka'bah:

- Pilih lokasi yang ingin diketahui arah kiblatnya
- Cari lokasi yang memiliki permukaan rata dan terkena cahaya matahari
- Gunakan benda atau tongkat yang lurus, atau bisa memakai benang berbandul
- Siapkan jam yang sudah disesuaikan dengan waktu BMKG
- Tancapkan tongkat di atas permukaan tanah dan pastikan telah tegak lurus (90 derajat dari permukaan tanah) atau gantungkan benang berbandul
- Tunggu hingga waktu rashdul qiblah datang
- Kemudian, lihat bayangan tongkat atau benang pada waktu tersebut
- Selanjutnya, tandai ujung bayangan dan tarik garis lurus dengan pusat bayangan, baik dengan tongkat atau bandul
- Garis lurus yang menghadap dari ujung ke pusat bayangan adalah arah kiblat untuk tempat tersebut


Artikel ini ditulis oleh Najza Namira Putri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads