Seorang pekerja seks komersil (PSK) di warung kopi pangku Gresik berinisial S (44) panik bukan main. Bagaimana tidak, pria pelanggannya tetiba ambruk usai membayar jasa esek-eseknya.
Pelanggan jasa esek-esek S ini yakni NH (54), warga Cerme, Gresik. Ia meninggal mendadak usai membayar PSK di warung pangku.
Polisi telah memeriksa S. Dari hasil pemeriksaan, sebelum meninggal, NH telah usai berhubungan dengan S di warung pangku kawasan Samaleak, Banyuurip Kedamean, Gresik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada polisi S mengatakan NH sempat sempoyongan sebelum jatuh dan meninggal.
"Kita sudah periksa PSK yang sempat melayani korban. Dari hasil pemeriksaan, korban sempat sempoyongan sebelum terjatuh," kata Kapolsek Kedamean Iptu Suhari kepada detikJatim, Minggu (26/5/2024).
Suhari menjelaskan, setelah memberikan uang kepada S, korban keluar dari bilik kamar yang berada di warung tersebut. Pada saat hendak menuju pulang, korban sempoyongan dan terjatuh. S pun panik dan berteriak minta tolong.
"Melihat pelanggannya terjatuh dan pingsan, S berteriak untuk meminta tolong," tambah Suhari.
NH lantas ditolong warga sekitar dan dilarikan ke RS Petrokimia Driyorejo untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, saat dalam perjalanan ke rumah sakit, korban dinyatakan meninggal dunia.
"Diduga kuat korban ini kena serangan jantung. Karena kita juga temukan obat kuat. Kemungkinan jantungnya tidak kuat," tuturnya.
NH bahkan terjatuh saat belum sempat memasang sabuk celananya. Setelah kejadian tersebut, di lokasi kejadian ditemukan obat kuat dengan merek King Cobra. Korban diduga menenggak obat kuat itu sebelum berhubungan badan dengan salah satu PSK di kompleks Samaleak.
Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan membenarkan adanya peristiwa orang meninggal dunia mendadak di Komplek Samaleak tersebut. Namun peristiwa itu terjadi pada Kamis (23/5) lalu.
"Iya benar, kejadiannya dua hari lalu. Meninggal mendadak," kata Aldhino Prima Wirdhan, Sabtu (25/5).
Aldhino menjelaskan berdasarkan hasil pemeriksaan polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Namun dari hasil olah TKP yang dilakukan Polsek Kedamean polisi menemukan sejumlah obat kuat.
"Hasil pemeriksaan medis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Kasusnya sudah di tangani Polsek Kedamean dan keluarga korban tidak mau dilakukan autopsi," pungkasnya.
(hil/dte)