Geger Pria Meninggal Mendadak Saat Bayar PSK di Warkop Pangku Gresik

Round-Up

Geger Pria Meninggal Mendadak Saat Bayar PSK di Warkop Pangku Gresik

Hilda Rinanda - detikJatim
Minggu, 26 Mei 2024 09:14 WIB
Obat kuat yang ditemukan bersama sejumlah barang milik pria yang meninggal di Warkop Pangku Gresik.
Obat kuat yang ditemukan bersama sejumlah barang milik pria yang meninggal di Warkop Pangku Gresik/Foto: Istimewa
Surabaya -

Maut tak mengenal waktu dan tempat. Ia datang kapan saja jika masa seseorang di dunia telah habis.

Maut menghampiri pria paruh baya asal Cerme, Gresik berinisial NH (54) saat ia tengah membayar jasa Pekerja Seks Komersil (PSK) di warung kopi pangku kawasan Samaleak, Banyuurip Kedamean, Gresik.

Aksi NH yang tewas mendadak ini sempat membuat geger. Ia meninggal dunia usai berhubungan badan dengan salah seorang PSK berinisial S (44) di kompleks Samaleak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat memberikan uang kepada S, pria paruh baya itu terjatuh dan tak sadarkan diri.

NH bahkan terjatuh saat belum sempat memasang sabuk celananya. Melihat pelanggannya pingsan, S pun berteriak meminta pertolongan kepada orang lain hingga warga sekitar berdatangan.

ADVERTISEMENT

NH langsung dilarikan ke RS Petrokimia Driyorejo Gresik untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, saat dalam perjalanan ke rumah sakit, korban dinyatakan meninggal.

Setelah kejadian tersebut, di lokasi kejadian ditemukan obat kuat dengan merek King Cobra. Korban diduga menenggak obat kuat itu sebelum berhubungan badan dengan salah satu PSK di kompleks Samaleak.

Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Kamis (23/5/2024) lalu.

"Iya benar, kejadiannya dua hari lalu. Meninggal mendadak," kata Aldhino Prima Wirdhan, Sabtu (25/5/2024).

Aldhino menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Namun, dari hasil olah TKP yang dilakukan Polsek Kedamean polisi menemukan sejumlah obat kuat.

"Hasil pemeriksaan medis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Kasusnya sudah di tangani Polsek Kedamean dan keluarga korban tidak mau dilakukan autopsi," pungkasnya.




(hil/fat)


Hide Ads