Sopir Bus Study Tour Sempat Istirahat Sebelum Tabrak Truk di Tol Jombang

Sopir Bus Study Tour Sempat Istirahat Sebelum Tabrak Truk di Tol Jombang

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Rabu, 22 Mei 2024 23:20 WIB
Cuplikan rekaman CCTV detik-detik bus rombongan study tour SMP PGRI 1 Wonosari, Malang tabrak truk di Tol Jombang.
Rekaman CCTV kecelakaan bus study tour di Tol Jombang. (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Jombang -

Polisi masih menyelidiki penyebab sopir bus pariwisata Bimario nopol W 7422 UP mengantuk hingga menabrak truk di KM 694+600A Tol Jombang. Pasalnya, sopir bus rombongan study tour SMP PGRI 1 Wonosari, Malang itu sempat istirahat di rest area KM 627.

Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin menjelaskan, sopir bus, Yanto (36) dalam kondisi baik karena hanya mengalami luka ringan. Warga Dusun Bendorejo, Desa Gembongan, Ponggok, Blitar itu masih diperiksa di kantor Satlantas Polres Jombang.

"Kondisi sopir baik-baik saja, alhamdulillah bisa diajak komunikasi, termasuk luka-lukanya luka ringan. Masih diperiksa, belum ditetapkan tersangka," jelasnya kepada wartawan, Rabu (22/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada penyidik, lanjut Komarudin, sopir bus mengaku sempat tertidur atau mengalami micro sleep ketika sampai di KM 694+600 Tol Jombang, pada Selasa (21/5) malam pukul 23.45 WIB. Bus berisi 51 orang itu pun menabrak bak belakang truk Mitsubishi nopol N 9674 UH yang melaju searah.

"Pengakuan sementara sopir bus sempat tertidur sehingga bus lari ke kiri hingga menabrak truk di depannya," terangnya.

ADVERTISEMENT

Ketika disinggung terkait penyebab sopir bus mengantuk, Komarudin menyatakan masih melakukan pendalaman. Menurutnya, Yanto mengemudikan bus pariwisata itu sendirian tanpa sopir cadangan. Yanto hanya ditemani seorang kernet yang tewas dalam kecelakaan ini.

Namun, kata Komarudin, sopir bus sempat istirahat di rest area KM 627 ruas Tol Ngawi-Kertosono. Kalau melaju dari arah Yogyakarta menuju ke Malang, rest area tersebut berada di KM 627A, Saradan, Madiun. Tempat istirahat tersebut sekitar 67 Km dari lokasi kecelakaan.

"Pengakuan sementara sopir sempat istirahat di rest area 627. Kalau secara logika dari KM 627 ke 694 jaraknya belum terlalu jauh. Sopirnya juga menyampaikan masih dalam mengunyah permen karet. Kemudian tiba-tiba hilang (mengalami micro sleep)," ungkapnya.

Saat ini, polisi menyelidiki kemungkinan faktor lain yang memicu kecelakaan maut ini di samping dugaan kelalaian sopir bus. Siang tadi, Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Ditlantas Polda Jatim menggelar olah TKP ulang di KM 694+600A.

Hasilnya, ditemukan jejak pengereman truk sepanjang 188,2 meter dari titik tabrakan sampai titik berhentinya. Jejak pengereman bus juga ditemukan di TKP sepanjang 69 meter. Menurut Komarudin, temuan ini mengindikasikan bus melaju dengan kecepatan tinggi.

"Tim TAA Ditlantas Polda Jatim masih mendalami pemeriksaan terhadap kondisi bus yang sementara kami menemukan kelengkapan surat-suratnya ada, KIR masih hidup. Tentunya kami mendalami faktor-faktor apa saja selain dari human error atau kelalaian pengemudi apakah ada faktor lain," ujarnya.

Sejauh ini, pihaknya sudah memeriksa 8 orang saksi. Yaitu sopir bus, sopir truk, serta para penumpang bus. Pihaknya bakal memeriksa pengelola bus pariwisata Bimario jika kondisi bus menjadi salah satu penyebab kecelakaan ini.

"Kami lihat nanti hasil pendalaman Tim TAA yang saat ini sedang bekerja, mana kala memang ditemukan di luar faktor human error, tentunya akan kami tindaklanjuti lagi," tandasnya.

Rombongan SMP PGRI 1 Wonosari sedang perjalanan pulang study tour dari Yogyakarta menuju ke Malang saat kecelakaan itu terjadi. Bus bernopol W 7422 UP itu dikemudikan oleh Yanto (36), warga Dusun Bendorejo, Desa Gembongan, Ponggok, Blitar seorang diri tanpa sopir cadangan.

Bus sarat penumpang itu melaju dari barat ke timur di ruas Tol Jomo. Sampai di KM 694+600A, Desa Kedungmlati, Kesamben, Jombang pada Selasa (21/5) pukul 23.45 WIB bus mendadak oleng ke kiri menabrak bagian belakang truk Mitsubishi nopol N 9674 UH yang melaju searah di depannya.

Truk bermuatan gerabah itu dikemudikan Arif Yulianto (37), warga Jalan A Yani, Lawang, Malang. Sejak menabrak sampai terhenti, moncong bus yang ringsek menancap pada bak belakang truk. Polisi menduga kecelakaan ini dipicu sopir bus yang mengalami micro sleep.

Akibat kecelakaan ini 2 orang korban tewas. Mereka adalah kernet bus, Edy Sulistiyono (46), warga Dusun Semanding, Desa Banggle, Kanigoro, Blitar dan pensiunan guru SMP PGRI 1 Wonosari Edy Crisna Handaka (62), warga Jalan Kebonsari, Desa Ngebruk, Sumberpucung, Malang.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads