Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang Iptu Anang Setiyanto mengatakan bahwa sopir bus bernama Yanto (36) telah menjalani perawatan di rumah sakit. Warga Dusun Bendorejo 03/01, Desa Gembongan, Ponggok, Blitar. Dia menderita robek pada telapak tangan dan kaki.
"Sopir mengalami luka ringan, sudah kami amankan di Satlantas Polres Jombang," terangnya kepada wartawan, Rabu (22/5/2024).
Anang menjelaskan, saat ini Yanto menjalani pemeriksaan di kantor Satlantas Polres Jombang. Kepada penyidik, sopir bus nopol W 7422 UP itu mengaku mengantuk sehingga terjadi kecelakaan di KM 695+400A Tol Jomo.
"Pengakuan sopir (penyebab kecelakaan) karena mengantuk," jelasnya.
Bus pariwisata Bimario berisikan 51 orang. Terdiri dari 30 siswa SMP PGRI 1 Wonosari, Malang, 9 guru, 5 mahasiswa magang, 5 keluarga siswa dan guru, serta 1 sopir dan 1 kernet bus.
Menurutnya, rombongan SMP PGRI 1 Wonosari itu dalam perjalanan pulang study tour dari Yogyakarta menuju ke Malang. Bus nopol W 7422 UP dikemudikan Yanto (36) seorang diri tanpa sopir cadangan.
Bus sarat penumpang itu melaju dari barat ke timur di ruas Tol Jomo. Sampai di KM 695+400A, Desa Kedungmlati, Kesamben, Jombang pada Selasa (21/5) sekitar pukul 23.45 WIB, bus mendadak oleng ke kiri hingga menabrak bagian belakang truk Mitsubishi nopol N 9674 UH.
Truk bermuatan gerabah itu dikemudikan Arif Yulianto (37), warga Jalan A Yani, Lawang, Malang. Kerasnya tabrakan menyebabkan bagian depan bus hancur. Selain itu, 2 korban tewas dan 15 korban luka. Korban tewas merupakan kernet bus dan pensiunan guru SMP PGRI 1 Wonosari.
"Kami kerja sama dengan pihak Jasaraharja untuk memberi santunan kepada korban luka dan meninggal dunia. Kami tetap akan menyelidiki dan lanjut ke penyidikan kecelakaan ini," tandas Anang.
(dpe/iwd)