Asa Abdurrohman, CJH Tunanetra Penjual Kacang Oven Naik Haji ke Tanah Suci

Asa Abdurrohman, CJH Tunanetra Penjual Kacang Oven Naik Haji ke Tanah Suci

Aprilia Devi - detikJatim
Selasa, 21 Mei 2024 12:00 WIB
Abdurrohman, tuna netra asal Pasuruan yang naik haji dari hasil berdagang kacang oven.
Abdurrohman, tuna netra asal Pasuruan yang naik haji dari hasil berdagang kacang oven (Foto: Dok PPIH Embarkasi Surabaya)
Surabaya -

Memiliki keterbatasan penglihatan tak menyurutkan semangat Abdurrohman (67), seorang calon jemaah haji (CJH) tuna netra asal Kabupaten Pasuruan untuk menunaikan ibadah haji.

Kini, Abdurrohman tidak henti-hentinya mengucap syukur. Sebab, tahun ini dia bersama istrinya mendapat panggilan untuk pergi ke Baitullah.

"Alhamdulillah, tahun ini saya dan istri bisa menunaikan kewajiban rukun Islam ke-5, berhaji ke Tanah Suci," ujar Abdurrohman, Selasa (21/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengungkapkan, dirinya mendaftar untuk berangkat ibadah haji saat kondisi penglihatannya masih normal, namun beberapa tahun kemudian, ia mengalami sakit hingga menjadi tunanetra.

"Dalam kondisi tidak bisa melihat, Allah SWT masih memberikan saya kemampuan untuk datang ke Madinah dan Makkah. Pertama kali daftar haji dulu, tahun 2011, penglihatan saya masih normal, namun sekitar 8 tahun lalu saya tidak bisa melihat karena sakit glaucoma," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Warga Desa Mulyorejo, Kecamatan Kraton, Pasuruan ini juga menuturkan bahwa ternyata dirinya bisa mendaftar haji dari hasil tabungan berjualan kacang oven. Ia menyisihkan hasil jualannya sedikit demi sedikit.

"Kebetulan, di rumah saya membuat cemilan kacang oven. Waktu masih sehat dulu, saya jual keliling pakai sepeda motor dan dititipkan ke toko-toko. Kalau sekarang sejak saya tidak bisa melihat, anak saya yang melanjutkan usahanya," jelasnya dengan senyum ramah.

Abdurrohman pun masih berharap dan berdoa untuk kesembuhan atas penyakitnya. Sebab terkadang dirinya masih bisa melihat suatu objek secara samar-samar.

"Kalau saya bangun salat malam, kadang saya bisa melihat air, gayung, ketika saya berwudu. Sekarang kalau jalan, saya harus dituntun. Alhamdulillah berangkat haji ini ada istri yang menemani," ungkap kakek dari 12 cucu itu.

Setelah menanti selama 13 tahun, akhirnya Abdurrohman bisa berangkat haji dan tergabung dalam kloter 31. Sebelumnya, ia juga telah melakukan persiapan fisik dengan rutin berjalan kaki setiap pagi di depan rumahnya.

Sementara Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pasuruan, Syaikhul Hadi yang mendampingi Abdurrahman saat itu menjelaskan, Abdurrahman dan istrinya adalah jemaah haji regular.

"Jemaah haji regular berarti kuota haji diambilkan sesuai urutan porsi. Semoga Pak Abdurrahman dan istrinya menjadi haji mabrur," kata Pak Syekh, sapaan akrab Syaikhul Hadi.




(hil/fat)


Hide Ads