Perjuangan Nenek Supiyah Nabung 24 Tahun Hasil Memijat Demi Berangkat Haji

Perjuangan Nenek Supiyah Nabung 24 Tahun Hasil Memijat Demi Berangkat Haji

Esti Widiyana - detikJatim
Senin, 20 Mei 2024 06:00 WIB
Nenek Supiyah, tukang pijat yang nabung 24 tahun demi naik haji.
Nenek Supiyah, tukang pijat yang nabung 24 tahun demi naik haji. (Foto: Istimewa/Dok. PPIH Surabaya)
Surabaya -

Nenek Supiyah akhirnya naik haji. Selama 24 tahun perempuan yang sehari-hari menekuni pijat keliling ini berjuang menabung sedikit demi sedikit untuk berangkat haji. Kini dia menjadi salah satu jemaah haji kloter 15 asal Kota Surabaya.

Profesinya sebagai tukang pijat keliling di Surabaya tidak membuat Supiyah yang sudah berusia 60 tahun ini putus asa. Dia justru membuktikan bahwa ketekunannya menabung bisa membawanya ke Baitullah pada 15 Mei 2024.

Supiyah telah melakoni pekerjaannya sejak usia 17 tahun hingga kini masih menerima jasa pijat. Hasil dari memijat kurang lebih 2 jam dari rumah ke rumah dia sisihkan Rp 10 ribu. Dia lakukan itu secara istikamah selama 24 tahun demi rukun Islam ke-5.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penghasilan saya tak tentu, kalau sebentar kadang dibayar 30 ribu, ada juga yang membayar 70 ribu," kata warga Jalan Sombo, Surabaya ini, Minggu (19/5/2024).

Ketika uang terkumpul, Supiyah membeli emas seberat 60 gram. Kemudian tahun 2010, emas itu dijadikan biaya haji sebesar Rp 25 juta dan terus berjuang melunasi hingga perjalanan ibadah haji.

ADVERTISEMENT

"Meskipun penghasilan saya tidak tetap, Alhamdulillah sedikit demi sedikit saya bisa nabung untuk haji yang penting tekadnya kuat," ceritanya.

Seharusnya Supiyah berangkat haji tahun 2021, namun karena pandemi COVID-19 harus tertunda. Lalu, tahun 2024 ia mendapat panggilan dan bisa berangkat ke tanah suci Makkah.

"Karena COVID-19 akhirnya mundur dan juga baru sempat ada uang juga untuk melunasi, akhirnya berangkat tahun ini," ujar ibu lima anak ini.

Saat tiba di tanah suci, Supiyah telah menyiapkan doa khusus. Seperti meminta kesehatan, rezeki yang lancar dan panjang umur.

Ketika di Arab Saudi ada yang memintanya untuk memijat, ia tidak akan menolak. Bila tidak mengganggu waktu ibadah, Supiyah akan melakukannya dengan senang hati.

"Waktu masuk di asrama haji saja sudah ada yang pijat. Alhamdulillah diberi imbalan Rp 50 ribu. Ya nanti jika sudah di Makkah ada yang minta pijat ya tetap dilayani kan membantu orang dapat pahala," pungkasnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads