Warga terdampak penggusuran Rusunawa Gunungsari pada Kamis (16/5) lalu masih bertahan hingga saat ini di pendopo serta pelataran rusun. Mereka enggan pergi sebelum ada solusi yang sesuai harapan.
Salah satu warga di sana, Bayu Kuntoro mengatakan hingga saat ini ada kurang lebih 25-27 KK yang menempati pendopo maupun pelataran rusun. Total ada ratusan warga mulai dari anak-anak, orang dewasa, hingga lansia yang ada di tempat itu.
Mereka bertahan dengan kondisi seadanya. Tidur beralaskan tikar, makan dari dapur umum swadaya, akses mandi, cuci, kakus (MCK) yang terbatas, serta belum bisa beraktivitas secara normal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami bertahan sampai ada solusi. Tadi habis hearing perwakilan warga dengan Ketua Komisi D DPRD, Kepala DPRKP Cipta Karya, Kepala Dinsos, dan Kepala Satpol PP Jatim, tapi belum ada keputusan. Masih dirembuk lagi, belum ada hasil konkret," ujar Bayu saat dijumpai detikJatim, Senin (20/5/2024).
![]() |
Bayu menyebut saat ini warga mulai merasakan beberapa keluhan terkait kondisi kesehatannya. Terutama anak-anak dan lansia yang kondisinya cukup mengkhawatirkan.
"Kebutuhan pakaian saat ini cukup mendesak karena sudah 4 hari, kami keterbatasan pakaian. Obat-obatan juga perlu karena beberapa mulai kurang sehat kondisinya," ujarnya.
Warga lainnya, Rukmini mengatakan beberapa hari ini mereka hidup hanya bergantung kepada solidaritas dan sumbangan. Hampir seluruh warga, termasuk dirinya tidak bisa bekerja sebab kebanyakan dari mereka bekerja pada sektor informal. Ada yang berjualan, menjadi ojek online, hingga tukang tambal ban.
Selain itu anak-anak pun banyak yang belum kembali ke sekolah sebab barang-barang mereka saat ini telah dipindahkan seluruhnya di Rusunawa Gununganyar. Untuk mengambil barang tersebut, mereka perlu mendapatkan izin dari dinas. Ia pun berharap segera ada jalan keluar.
"Di sini perempuan biasanya gotong royong masak pagi dan malam. Banyak porsi makanan yang disiapkan, karena banyak warga, banyak anak kecil juga. Lalu yang kasihan, di sini ada ibu saya, lansia 90 tahun," kata Rukmini.
Namun warga terdampak penggusuran Rusunawa Gunungsari ini juga bersyukur sebab warga sekitar masih memiliki simpati terhadap mereka. Beberapa bantuan seperti air bersih, bahan makanan, dan pakaian layak mulai berdatangan.
Para warga tersebut memilih bertahan sebab tak ingin tinggal di Liponsos maupun Panti Sosial Dinsos Jatim. Menurutnya, jika pindah mereka akan mengalami kesulitan akses ke pekerjaan dan pendidikan anak.
"Selain itu di sana kan juga ada orang-orang seperti ODGJ, orang terlantar, kami takut warga maupun anak-anak psikologisnya juga jadi tertekan saat di sana," tukas Bayu.
(abq/iwd)