Kisah Abdul Hari (85), warga Desa Rembang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan sungguh membuat haru. Buruh tani ini akhirnya bisa menunaikan ibadah haji.
Hari tinggal di rumah sangat tidak layak. Bahkan tempat tinggalnya itu lebih pantas disebut gubuk. Namun di balik bangunan dari bambu berukuran 3 X 5 itu, Hari memupuk asa melaksanakan rukun Islam kelima.
Pria renta ini setiap hari bekerja sebagai buruh tani. Penghasilan rata-rata Rp 40 ribu sehari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kerja mencangkul di ladang orang, dapat Rp 40 ribu sehari" ungkap Abdul Hari, Jumat (17/5/2024).
Sebagai tambahan penghasilan, Hari juga menabung dari hasil penjualan kayu asam di depan rumahnya.
"Sama jual kayu," imbuhnya.
Penghasilan sangat kecil itu cukup untuk makan seorang diri. Bahkan, Hari bisa menabung.
Gubuk kecil Hari itu menjadi saksi keteguhan hatinya. Selama puluhan tahun, Hari menabung di celengan.
Ketekunanannya ini membuahkan hasil yang luar biasa. Pada tahun 2018, ia berhasil mengumpulkan uang senilai Rp 35 juta, cukup untuk mendaftarkan diri sebagai calon haji.
![]() |
Tahun ini impian Hari untuk ke Tanah Suci Makkah terwujud. Ia tergabung dalam kloter 32 Embarkasi Surabaya dan dijadwalkan berangkat pada tanggal 18 Mei 2024.
"Saya selalu bersyukur atas rezeki yang diberikan Allah SWT dan saya tak pernah putus asa untuk meraih mimpi saya," ujar Hari dengan penuh semangat.
Keponakan Hari, Julaeka, yang tinggal di rumah lain tidak bisa menyembunyikan rasa bangga dan bahagia. Mereka bersyukur atas jerih payah Hari yang kini bisa menunaikan ibadah haji.
"Senang lah jelas. Beliau adalah contoh bagi kami semua untuk selalu gigih berusaha dan pantang menyerah dalam meraih mimpi," katanya.
(hil/dte)