Moch Abdul Aziz, siswa kelas 2 SMK Telkom, Malang tak menyangka akan berangkat ke tanah suci Makkah dari Embarkasi Surabaya. Ia merupakan Calon Jemaah Haji (CJH) asal Bojonegoro dari kloter 1.
Laki-laki kelahiran Bojonegoro, 29 April 2006 itu berangkat haji di usia muda karena menggantikan ayahnya Alm Mokh Mokhtarom. Dua tahun lalu ayahnya tutup usia sehingga keberangkatan haji pada tahun ini digantikan oleh ahli warisnya, yakni Aziz.
Berangkat haji di usia 18 tahun, Aziz menjadi CJH termuda di Embarkasi Surabaya. Dia akan terbang ke Makkah, Minggu (12/5/2024), bersama ibunya, Amisih (52).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah suatu pencapaian yang sangat saya banggakan, karena busa menunaikan ibadah haji di usia belasan tahun. Kalau pribadi saya nggak nyangka bisa sampai saat ini," cerita Aziz saat ditemui detikJatim di Asrama Haji, Sabtu (11/5/2024).
Sebelum berangkat ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Aziz sudah mempersiapkan beberapa hal. Mulai dari jasmani hingga kesehatan selama menjalankan rukun Islam kelima.
"Olahraga iya hampir setiap hari lari-lari. Kalau obat-obatan paling obat batuk, pilek, dan lain-lain," ujar siswa jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) ini.
Aziz sudah mengajukan izin ke sekolahnya selama ibadah haji. Ibunya dari Bojonegoro datang ke Malang meminta izin dan didukung serta didoakan sekolah.
Menjelang keberangkatan, ia terkendala tak bisa mengikuti manasik haji di Bojonegoro secara penuh karena harus sekolah dan beda daerah.
"Tapi saya manfaatkan medsos dari manasik basic sampai lanjutan," kata laki-laki yang gemar memancing ini.
Menggantikan ayahnya ke tanah suci Makkah, Aziz ingin fokus berdoa untuk almarhum ayahnya dan keluarga. Kemudian doa khusus untuk diri sendiri yang lebih baik dalam segala hal.
"Doanya untuk orang tua saya yang sudah berpulang dahulu. Lalu, buat keluarga saya dan semua teman-teman saya. Kalau itu mungkin semoga saja bisa sukses," pungkasnya.
(dpe/dte)