Munculnya Ratusan 'Laba-laba' Hitam di Mars, Pertanda Apa?

Kabar Edu

Munculnya Ratusan 'Laba-laba' Hitam di Mars, Pertanda Apa?

Luthfi Zian Nasifah - detikJatim
Jumat, 10 Mei 2024 06:30 WIB
Penampakan ratusan laba-laba di Mars
Penampakan kemunculan ratusan laba-laba di Mars. (Foto: ESA)
Surabaya -

Ratusan 'laba-laba' hitam yang muncul di Mars menjadi perhatian ilmuwan. Fenomena ini muncul setiap musim semi tiba di planet tersebut.

'Laba-laba' yang dimaksud bukan hewan yang kita kenal, tetapi istilah yang menggambarkan letusan musiman gas karbon dioksida di Mars. Munculnya 'laba-laba' ini terjadi ke permukaan saat es karbon dioksida yang terkubur melepaskan geyser gas yang berdebu.

Berbentuk Gelap

Seperti dilansir detikEdu dari Live Science, Kamis (9/5/2024), 'laba-laba' di Mars ini berbentuk gelap dan ramping. Penampakannya terlihat di Kota Inca, yakni wilayah kutub selatan Mars.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kota Inca dikenal sebagai Angustus Labyrinthus karena garis punggung bukitnya yang linier dan mirip reruntuhan. Pada 2002 lalu, Mars Orbiter mengungkapkan Kota Inca menjadi bagian fitur melingkar selebar 86 kilometer yang meliputi kawah tumbukan tua. Kota ini mendadak menarik karena penampakan laba-laba itu.

Adapun penampakan 'laba-laba' ini diungkap melalui sejumlah gambar yang diambil pengorbit Mars Express milik ESA dan ExoMars Trace Gas Orbiter. Gambar itu menunjukkan kumpulan titik gelap yang bercabang, terlihat seperti kaki kecil, tetapi berbeda dengan bayi laba-laba yang berkerumun.

ADVERTISEMENT

Penampakan formasi ini diidentifikasi, lalu ditemukan bahwa penampakan tersebut merupakan saluran gas yang lebar berkisar antara 45 meter sampai 1 kilometer.

'Laba-laba' tersebut terbentuk karena peningkatan suhu di belahan selatan Mars selama musim semi yang mencairkan lapisan es karbon dioksida. Pemanasan mengakibatkan lapisan es terbawah langsung berubah menjadi gas dalam proses yang disebut sublimasi.

Saat gas mengembang dan naik, ia meledak keluar melalui celah-celah gumpalan yang memancar dari lapisan es di atasnya, serta membawa debu kegelapan dari permukaan padat.

Debu geyser yang keluar dari es sebelum turun ke lapisan atas meninggalkan pola kaki laba-laba zig-zag yang terlihat di Mars. Menurut ESA, di beberapa tempat, geyser meledak melalui es setebal 1 meter.

Araneiforms, Begitu Para Peneliti Menyebutnya

Para peneliti menjuluki fenomena ini sebagai 'araneiforms', yang berarti mirip laba-laba. Terdapat bukti empiris pertama mengenai fenomena tersebut yang mengubah lanskap kutub di Mars.

"Percobaan kami menghasilkan bahwa pola laba-laba yang kita amati di Mars dari orbit dapat terbentuk melalui konversi es kering dari padat langsung menjadi gas," ucap Lauren McKeown, ilmuwan planet di Open University, Inggris.

NASA mengungkapkan bahwa atmosfer Mars mengandung lebih dari 95% karbon dioksida, yang sebagian besarnya merupakan es dan embun beku. Zat tersebut terbentuk di sekitar kutub planet pada musim dingin, yang mana juga terbuat dari karbon dioksida.

Para ilmuwan menguji hipotesis terkait araneiforms. Mereka membuat potongan kecil Mars di Bumi, menggunakan alat Open University Mars Simulation Chamber.

Tim peneliti meletakkan butiran sedimen dengan ukuran yang berbeda-beda di dalam ruangan. Kemudian menggunakan sistem yang menyerupai mesin cakar untuk menggantungkan balok es kering di atas butiran tersebut.

Ruangan eksperimen disesuaikan dengan kondisi atmosfer Mars menggunakan sebuah mesin, lalu perlahan-lahan menurunkan balok es kering ke dalam butiran. Percobaan ini pun berhasil membuktikan hipotesis sublimasi laba-laba.

Terlepas dari ukuran butiran sedimen, es kering selalu menyublim saat bersentuhan dengannya dan terdapat dorongan gas ke atas membentuk retakan seperti kaki laba-laba menembus es.

Para peneliti memperkirakan bahwa kaki 'laba-laba' bercabang ini, dapat lebih banyak apabila butiran sedimen lebih halus, dan cabangnya dapat lebih sedikit apabila butirannya kasar.




(dpe/iwd)


Hide Ads