Pemkab Gresik Resmikan Habitat Humanity Indonesia 2024-2025, Ini Hasilnya

Pemkab Gresik Resmikan Habitat Humanity Indonesia 2024-2025, Ini Hasilnya

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Rabu, 08 Mei 2024 21:41 WIB
Pemkab Gresik
Foto: dok. Jemmi Purwodianto/detikJatim
Gresik -

Upaya pemerintah Kabupaten Gresik dalam menyediakan rumah layak huni hingga akses air bersih terus dilakukan. Salah satunya bekerja sama dengan Habitat for Humanity Indonesia.

Diresmikan langsung Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, pembukaan program Habitat for Humanity dalam penyediaan rumah layak huni, penyediaan akses air bersih, pelatihan sektor air minum dan sanitasi serta pemberdayaan ekonomi masyarakat berlangsung di Balai Desa Desa Sooko, Kecamatan Wringinanom, Gresik.

Sebelum membuka program tersebut, Fandi Akhmad Yani bersama rombongan melakukan kunjungan lapangan ke MTs. Maulana Malik Ibrahim. Sekolah tersebut merupakan penerima program Digital Library atau perpustakaan digital dari Habitat Humanity Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita ucapkan banyak terima kasih habitat, atas perhatian yang selama ini dilakukan di kabupaten Gresik. Tentu ini butuh sinergitas secara koprehensif untuk pembangunan di Kabupaten Gresik," kata Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Rabu (8/5/2024).

Pria yang akrab dipanggil Gus Yani itu menambahkan dengan adanya Non Governmental Organization yakni Habitat Humanity Indonesia, bisa menekan angkat RTLH yang berada di Kabupaten Gresik.

ADVERTISEMENT

"Mudah-mudahan rumah tidak layak huni di kabupaten ini bisa kita dorong untuk terus menurun angkanya, dengan berbagai macam strategi maupun upaya yang kita lakukan," tambahnya.

Selain program tersebut, Pemkab Gresik juga memiliki program reguler yang dilakukan beberapa instansi lainnya. Salah satunya, program TMMD dari Kodim Gresik, Kementerian BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya) dan BAZNAS Kabupaten Gresik.

"Artinya, kantong-kantong pendanaan RTLH ini sudah kita siapkan. Bahkan ada teman-teman dari DPRD Gresik secara langsung menitipkan pokok-pokok pikirannya melalui RTLH didalam dapil masing-masing," terangnya.

Gus Yani menjelaskan untuk Habitat Humanity Indonesia sendiri akan berkosentrasi langsung kepada masyarakat. Terutama di kawasan Gresik Selatan yakni Kecamatan Wringinanom.

"Disini (Gresik Selatan) Habitat Humanity Indonesia memiliki banyak program. Salah satunya RTLH, penyediaan air bersih, perpustakaan digital, dan banyak program lainnya yang manfaatnya langsung dirasakan masyarakat," tuturnya Gus Yani.

Secara khusus, Bupati Gresik memberikan apresiasi terhadap kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Gresik dengan Habitat for Humanity Indonesia dalam melaksanakan program pengentasan permukiman tidak layak huni. Rencana Program Habitat for Humanity Indonesia Tahun 2024 - 2025 yang berlokasi di Kecamatan Wringinanom dan Benjeng.

"Saya apresiasi semua instansi dan Habitat Humanity Indonesia dalam membangun kabupaten Gresik untuk lebih baik. Semoga ini bisa menekan angka RTLH di kota santri," pungkasnya.

Sementara itu, Susanto selaku Direktur Nasional Habitat for Humanity mengatakan sesuai dengan Undang - Undang Dasar Pasal 28 H ayat 1 bahwa Setiap orang berhak hidup Sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta memperoleh pelayanan kesehatan. Untuk itu pihaknya hadir untuk membantu pemerintah untuk menyediakan rumah layak huni bagi masyarakat yang membutuhkan.

"Setiap Orang berhak untuk bertempat tinggal serta berkehidupan yang layak," kata Susanto.

Susanto menjelaskan pihaknya sudah berada di Kecamatan Wringinanom sejak pada tahun 2015 lalu. Selama ini ia sudah pencapaian program yaitu toilet keluarga sebanyak 284 unit, Rumah Layak Huni dengan bangunan baru sebanyak 377 unit, renovasi rumah2 unit, Toilet Sekolah 1 unit, Sumur Dangkal 60 unit, Posyandu 2 unit, Pelatihan PHBS 520 orang, Pelatihan Manajemen Keuangan Keluarga 425 orang, Pelatihan Rumah Sehat & Konstruksi Dasar 628 orang, Pelatihan Mitigasi Bencana 120 orang, Pelatihan Pemberdayaan Ekonomi sebanyak 180 orang.

"Namun, saat ini kita masih memiliki banyak permasalahan pada sektor Perumahan dan Kawasan Permukiman meliputi Rumah tidak layak huni, permukiman kumuh, Backlog perumahan, sanitasi dan air minum yang belum sepenuhnya mencapai kondisi aman, serta permasalahan persampahan yang saat ini masih menjadi tantangan bagi Pemerintah Daerah" tambahnya.




(prf/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads