Ribuan umat Islam yang tergabung dalam Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah (PTMA) se Sidoarjo menggelar aksi solidaritas untuk Palestina. Mereka menuntut pendudukan Israel diahkiri dan pembebasan wilayah Palestina, serta menentang serangan Israel ke Gaza.
Sebelum menggelar aksi para demonstran melakukan konvoi dari Kampus Muhammadiyah 2 di wilayah Kecamatan Candi ke Kampus Muhammdiyah 1 di Jalan Mojopahit dengan membentangkan bendera Palestina serta berbagai banner bertuliskan "Israel Teroris" dan "Palestina Kami Bersamamu."
Korlap aksi Dr Nurdiansyah mengatakan bahwa hampir satu abad konflik Israel-Palestina tidak kunjung berujung. Hal ini tidak lepas dari misi Zionis Israel untuk menguasai tanah Palestina. Berbagai serangan, penindasan, pengusiran, dan pembunuhan dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak 7 Oktober 2023 hingga saat ini agresi dan serangan militer Israel terhadap warga Palestina adalah serangan yang paling keji, biadab, dan brutal dalam sejarah konflik Israel dan Palestina.
Korban terbunuh telah mencapai hampir 35.000 orang dan terluka mencapai lebih dari 77.867 orang, yang sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.
![]() |
"Bahkan saat ini, sebagian besar jalur Gaza telah menjadi puing-puing. Pasokan makanan dan bantuan kemanusiaan ke Palestina diawasi dan dibatasi secara ketat oleh tentara Israel, sehingga kelaparan menjadi pemandangan yang sangat memilukan," kata Nurdiansyah usai aksi, Selasa, (7/5/2024).
"Ironisnya, tindakan yang dilakukan Israel terhadap Palestina justru mendapat pembiaran dan dukungan dari negara-negara seperti Inggris, Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat," imbuh Nurdiansyah.
Nurdiansyah menerangkan, bahwa pihak Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah mengutuk keras Israel atas agresi dan serangan militer yang tidak proporsional, penangkapan massal warga sipil Palestina, perusakan fasilitas umum terutama faskes, dan blokade bantuan kemanusiaan.
"Kami mengecam sikap Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, dan negara-negara serta pihak-pihak lainnya yang terus memberikan dukungan dan bantuan terhadap Israel dalam agresi dan penyerangannya terhadap Palestina," ujarnya.
Meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memaksa dan memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina. Mendukung Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) mengadili Benjamin Netanyahu dan tokoh-tokoh Israel lainnya yang terlibat dalam genocide warga Palestina.
![]() |
Mengecam Organisasi Kerjasama Islam, Rabithah Alam Islami, dan negara-negara Arab yang bersikap lemah dan cenderung membiarkan Israel secara leluasa melakukan penyerangan dan pembunuhan hanya untuk kepentingan dalam negeri mereka sendiri.
Meminta kepada Pemerintah Indonesia, agar tidak berpikir sedikit pun dan apalagi melakukan langkah-langkah politik untuk membuka hubungan diplomatik dengan negara agresor dan pelaku genosida, Israel.
Ia menambahkan, atas nama hak asasi manusia dan pesan agung Konstitusi Republik Indonesia yang menegaskan bahwa segala bentuk penjajahan harus dihapuskan, serta aspek historis relasi Indonesia dan Palestina.
Mereka meminta Pemerintah Indonesia memperkuat jalinan diplomasi dengan negara-negara lain untuk mewujudkan lahirnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
"Mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus memberikan perhatian serius terhadap perkembangan konflik Israel dan Palestina, dengan
terus memberikan bantuan moral, material, dan spiritual terhadap perjuangan rakyat Palestina," tandas Nurdiansyah.
(dpe/iwd)