Cerita Malaikat Jibril dan Mikail Menangisi Iblis yang Dilaknat Allah SWT

Kabar Hikmah

Cerita Malaikat Jibril dan Mikail Menangisi Iblis yang Dilaknat Allah SWT

Kirana Ratu Sekar Kedaton - detikJatim
Selasa, 07 Mei 2024 06:00 WIB
Angel of death with soul in hands in the dark
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/sqback)
Surabaya -

Allah SWT melaknat iblis dan menjadikannya sebagai penghuni kekal neraka karena enggan bersujud pada Nabi Adam AS. Di momen yang sama Malaikat Jibril dan Mikail menangis keras melihat temannya diusir dari surga.

Menurut Imam Al Ghazali selaku ahli filsafat dan tasawuf, iblis sebelumnya adalah makhluk Allah yang paling taat. Bahkan Allah SWT memberikan nama tertentu sesuai tingkat ibadah yang dilakukan sampai di langit ketujuh.

Kisah menangisnya malaikat karena kesombongan iblis dipengaruhi oleh ketakutannya dari tipu daya Allah. Seluruh kejadian terperinci dalam Ensiklopedia Tasawuf Imam Al Ghazali karya Abdul Mujieb, dkk, sebagai berikut seperti dilansir dari detikHikmah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tangis Ketakutan Malaikat dan Rasulullah Atas Azab Allah SWT

Ketika iblis menampakkan diri dalam bentuk yang sebenarnya, Malaikat Jibril dan Mikail menangis sangat keras. Kemudian turunlah pertanyaan pada keduanya, "Apa yang menyebabkan kalian menangis seperti itu?"

Keduanya menjawab, "Wahai Tuhanku, kami tidak merasa aman dari tipu dayaMu." Dari sini kemudian Allah menegaskan, "Memang begitulah seharusnya kalian tidak merasa aman dari tipu dayaKu."

ADVERTISEMENT

Ketakutan malaikat terhadap Allah juga dijelaskan pada Hadis Riwayat Ahmad. Diceritakan Allah memiliki malaikat yang tidak pernah tertawa sejak neraka diciptakan. Hal ini dikarenakan ketakutannya terhadap murka Allah apabila harus mendapatkan azab pedih di neraka.

Dari Anas bin Malik RA bahwa Rasulullah SAW bertanya kepada Malaikat Jibril, "Aku tidak pernah melihat Malaikat Mikail tertawa?" Malaikat Jibril menjawab, "Malaikat Mikail tidak pernah tertawa sejak neraka diciptakan." (HR Ahmad).

Pembangkangan yang dilakukan iblis benar-benar fatal, berbeda dengan Rasulullah yang cemas dan khawatir dengan azab Allah SWT meskipun hanya sebatas perubahan musim dan angin yang berhembus terlalu kencang.

Abu Said Al-Khudri RA meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda, "Bagaimana akan bersantai-santai sedangkan malaikat peniup sangkakala (Israfil) telah meletakkan sangkakalanya ke bibirnya seraya menunggu perintah untuk meniupnya."

Iblis Sebelum dan Sesudah Dilaknat Allah SWT

Dilansir dari buku Alam Jin karya Al Imam As Suyuthi terjemahan dari Kitab Luqthul Marjan fi Ahkamil Jaan dari riwayat Qatadah, iblis adalah kabilah malaikat bernama jin. Ibnu Abbas berkata, "Sekiranya iblis tidak termasuk malaikat, maka dia tidak diperintah sujud. Tadinya dia adalah penjaga langit dunia."

Nama-nama iblis sesuai tempat tinggalnya tercantum dalam kitab Imam Ghazali.

1. Al-Aabid (ahli ibadah): penghuni langit pertama.
2. Az-Zahid: penghuni langit kedua.
3. Al-'Arif: penghuni langit ketiga.
4. Al-Wali: penghuni langit keempat.
5. At-Taqi: penghuni langit kelima.
6. Al-Khazin: penghuni langit keenam.
7. Azazil (1000 tahun beribadah tanpa henti/ Sayyidul Malaikat: pemimpin malaikat): penghuni langit ketujuh.

Setelah 80.000 tahun malaikat dan iblis hidup bersama, keadaan berubah ketika iblis enggan bersujud kepada Nabi Adam karena merasa lebih sempurna. Hal ini tertuang pada QS Al Baqarah ayat 34

وَإِذۡ قُلۡنَا لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ ٱسۡجُدُواْ لِأٓدَمَ فَسَجَدُوٓاْ إِلَّآ إِبۡلِيسَ أَبَىٰ وَٱسۡتَكۡبَرَ وَكَانَ مِنَ ٱلۡكَٰفِرِينَ

Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: 'Sujudlah kalian kepada Adam', maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur, dan ia termasuk golongan orang-orang yang kafir."

Alasan iblis menolak untuk sujud di hadapan Nabi Adam karena kesempurnaannya yang terbuat dari api dan lebih mulia daripada tanah. Api dianggap sebagai elemen bercahaya yang selalu berada di atas, berbeda dengan tanah yang berada di bawah dan identik dengan kematian. Kesombongan iblis tercantum pada QS AL-A'raf ayat 12 yang berbunyi

قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسۡجُدَ إِذۡ أَمَرۡتُكَۖ قَالَ أَنَا۠ خَيۡرٞ مِّنۡهُ خَلَقۡتَنِي مِن نَّارٖ وَخَلَقۡتَهُۥ مِن طِينٖ

Artinya: "Allah berfirman: 'Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?' Iblis menjawab: 'Saya lebih baik daripadanya, Engkau ciptakan saya dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah'."

Oleh sebab itu Allah melaknat iblis dengan merubah bentuknya hingga membuat malaikat Jibril dan Mikail menangis. Ibnu Abid-Dunya dalam Makaa'id Asy-Syaithaan, Ibnu Abi Hatim dan Abusy-Syaikh mentakhrij dari Sa'di bin Jubair, dia berkata, "Allah melaknat iblis yang berubah bentuknya dari bentuk malaikat. Dia pun menjadi bergetar dan berteriak. Maka setiap teriakan di dunia berasal darinya hingga hari kiamat tiba."

Selain itu, iblis juga meminta penundaan kematian dan diizinkan Allah SWT tetap hidup hingga hari kiamat. Kemudian Iblis berkata, "Demi kemuliaanMu, sungguh aku tidak akan keluar dari hati anak cucu Adam selama rohnya masih dikandung badan."

Karena itu, kita sebagai manusia biasa hendaknya selalu mempertebal keimanan dan ibadah kepada Allah SWT. Jangan sampai iblis berhasil menghasut dan membawa diri kepada keburukan yang berujung pada siksa neraka yang amat pedih.




(abq/iwd)


Hide Ads