Tiga pelajar perempuan yang mabuk di jalanan persawahan Sutojayan Kabupaten Blitar diduga kurang mendapatkan perhatian dari orang tua. Hal itu berdasarkan keterangan keluarga bahwa tiga pelajar itu ditinggal ibunya menjadi PMI (Pekerja Migran Indonesia).
Kasi Humas Polres Blitar Kota Iptu Heri Irianto mengatakan tiga remaja tersebut masih berstatus sebagai pelajar. Dua anak di antaranya duduk di bangku SMP, sementara satu anak lainnya masih duduk di bangku MI (Madrasah Ibtidaiyah).
"Semuanya masih berstatus pelajar dan masih bersekolah. Kemungkinan rekan bermain dalam sekitar tempat tinggal," terangnya kepada detikJatim, Sabtu (4/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan keterangan keluarga, kata Heri, tiga pelajar itu tidak tinggal bersama orang tua kandungnya. Melainkan bersama nenek ataupun kerabatnya. Adapun orang tua mereka ada yang meninggal, hingga ada yang bercerai.
"Mereka tidak satu rumah dengan orang tuanya, ada yang tinggal dengan nenek dan kerabatnya. Karena ada yang ditinggal cerai, kemudian ibu mereka bekerja di luar negeri," jelasnya.
Menurut Heri, kurangnya perhatian dari orang tua itulah yang menyebabkan para pelajar perempuan itu bisa mencoba miras. Sebab, tidak adanya pengawasan yang jelas terhadap pergaulan meraka.
"Karena kurang perhatian orang tua, jadi mungkin tidak ada yang mengawasi pergaulan atau kegiatan meraka di rumah," katanya.
Heri menjelaskan, saat ini tiga pelajar perempuan itu telah diserahkan kepada keluarganya. Mereka juga diminta untuk mengklarifikasi dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
"Kami juga turut mengimbau kepada masyarakat untuk dapat memperhatikan dan mengawasi pergaulan anak. Sehingga dapat terhindar dari perilaku negatif," pungkasnya.
(abq/iwd)