Cerita Pemulung di Ponorogo Naik Haji Setelah 26 Tahun Menabung

Cerita Pemulung di Ponorogo Naik Haji Setelah 26 Tahun Menabung

Charolin Pebrianti - detikJatim
Sabtu, 04 Mei 2024 18:39 WIB
Pemulung di Ponorogo naik haji
Supartono, pemulung di Ponorogo naik haji usai 26 tahun menabung (Foto: Charolin Pebrianti)
Ponorogo -

Kegigihan Supartono patut diacungi Selama 26 tahun ini dia rajin menyisihkan uang dari hasilnya memulung agar bisa naik haji.

Pria 60 tahun itu pun membuktikan bahwa pekerjaan memulung pun tetap bisa naik haji meski harus menabung puluhan tahun. Warga Kelurahan Tonatan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo itu pun mengisahkan perjalanannya demi bisa menunaikan rukun Islam yang kelima.

"Keinginan ibadah haji itu ada sejak tahun 1998, saya kerja serabutan, pemulung, tukang becak, tukang bersih-bersih. Apa saja saya kerjakan asal halal," tutur Supartono kepada wartawan, Sabtu (4/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Supartono menerangkan hasil dari pekerjaan lainnya digunakannya untuk menopang kebutuhan hidup. Sementara untuk memulung, dia sengaja menyisihkan uang hasil kerjanya untuk pergi haji.

"Awalnya seribu, naik jadi tiga ribu. Naik terus jadi Rp 15 ribu. Sampai tahun 2011 uang tabungan terkumpul untuk daftar haji," ujar Supartono.

ADVERTISEMENT

Supartono hingga saat ini masih bekerja sebagai pemulung untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Tapi, dia juga mengerjakan pekerjaan serabutan lain demi bisa menyekolahkan kedua anaknya. Beruntung, berkat kegigihannya kedua anaknya pun tamat sekolah wajib belajar 12 tahun.

"Saya mau kerja apa saja. Disuruh tetangga benerin genteng, motong pohon, apa saja saya lakukan asal halal," tandas Supartono.

Bapak dua anak itu pun terharu bisa berangkat ke tanah suci. Usai diumumkan berangkat tahun 2024 ini. Dia pun bersyukur bisa melunasi pembiayaan ibadah haji.

Istrinya, Marpungah (59) mengaku bangga dengan kegigihan dan keuletan suaminya. Meski dari keluarga miskin, tekadnya yang kuat membuat Supartono rajin menabung selama 26 tahun demi bisa naik haji.

"Ya senang ya terharu, karena kita dari orang miskin, semangat untuk menunaikan ibadah haji. Uangnya itu dari hasil memulung, setiap hari selalu menabung," pungkas Marpungah.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads