Hari Kesadaran Stroke Anak 4 Mei, Ini Sejarah dan Cara Memperingatinya

Hari Kesadaran Stroke Anak 4 Mei, Ini Sejarah dan Cara Memperingatinya

Najza Namira Putri - detikJatim
Jumat, 03 Mei 2024 18:01 WIB
concept of love and family. hands of mother and baby closeup
Foto: Getty Images/iStockphoto/Nadezhda1906
Surabaya -

Hari Peduli Stroke Anak atau Hari Kesadaran Stroke Anak diperingati hari Sabtu pertama bulan Mei 2024. Adanya Hari Peduli Stroke Anak untuk menumbuhkan kesadaran krisis nasional stroke.

Ini menjadi sebuah yang jarang terlihat namun kerap diabaikan oleh masyarakat.

Sejarah Hari Kesadaran Stroke Anak

Di Amerika Serikat, stroke termasuk menjadi 10 besar penyebab kematian anak. Masyarakat percaya bahwa stroke hanya terjadi pada lansia. Padahal stroke bisa menyerang segala umur, bahkan seorang bayi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada tahun 1996, para orang tua atau wali anak penderita hemiplegia bersatu membentuk komunitas. Asosiasi tersebut bernama Asosiasi Hemiplegia dan Stroke Anak.

Hari Peduli Stroke Anak mampu mendorong kesadaran yang dibutuhkan atas kasus tersebut. Ini adalah inisiatif Rumah Sakit Anak Philadelphia menginisiasi program pertama yang didedikasikan untuk penderita stroke anak pada 2002.

ADVERTISEMENT

Kemudian, rumah sakit ini terus meningkatkan kesadaran mengenai pencegahan, gejala dan pengobatan stroke yang tepat waktu pada anak.

Sejak ditetapkan tahun 2002, penting menyoroti kasus stroke dan serangan jantung pada anak. Sejatinya, anak berisiko terkena stroke, tetapi orang tua kurang memiliki kemampuan mengatasi serangan stroke secara tiba-tiba.

Mengikuti langkah rumah sakit ini, Senat Amerika Serikat mengeluarkan resolusi pada 2007. Resolusi ini bertujuan menetapkan hari Sabtu pertama pada bulan Mei sebagai Hari Peduli Stroke Anak.


Pentingnya Peringatan Hari Kesadaran Stroke Anak

Tujuan utama Hari Peduli Stroke Anak yakni untuk membekali seluruh pengasuh anak dengan informasi tentang gejala neurologis. Selain itu, peringatan hari ini untuk mendorong kesadaran stroke pada anak dan berkonsultasi segera dengan dokter.

Sementara itu, sebagian masyarakat masih minim kesadaran mengenai risiko stroke pada anak. Bahkan, ada juga yang menolak gagasan tentang masalah jantung yang terjadi pada anak.

Maka, dengan kampanye kesadaran, orang tua maupun pengasuh dibekali informasi penting terkait deteksi, pengobatan, dan perawatan seusai stroke.

Cara Memperingati Hari Kesadaran Stroke Anak

Gejala stroke yang dialami penderita meliputi kelemahan atau mati rasa tiba-tiba, bicara tidak jelas, masalah keseimbangan, pincang, penglihatan hilang, dan kejang. Sayangnya, mayoritas orang tua atau wali tidak sadar gejala awal stroke.

Melalui peringatan Hari Kesadaran Stroke Anak, masyarakat harus belajar atau mencari informasi tentang gejala-gejala stroke. Selain itu, masyarakat perlu membekali dengan pertolongan pertama.

Merayakan hari ini juga bisa dengan membagikan informasi akan stroke di media sosial. Masyarakat perlu waspada gejalA dan perawatan segera untuk anak yang berisiko stroke.


Artikel ini ditulis oleh Najza Namira Putri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/fat)


Hide Ads