9 Tradisi Unik Merayakan Hari Buruh di Berbagai Negara

9 Tradisi Unik Merayakan Hari Buruh di Berbagai Negara

Albert Benjamin Febrian Purba - detikJatim
Rabu, 01 Mei 2024 09:00 WIB
ilustrasi kolom bertema peringatan hari buruh
Ilustrasi hari buruh. Foto: Ilustrasi: Kiagoos Auliansyah
Surabaya -

Hari Buruh Internasional diperingati setiap 1 Mei. Hari Buruh dirayakan dengan berbagai kegiatan, mulai dari membagikan ucapan hingga tradisi lainnya. Simak tradisi unik merayakan Hari Buruh di berbagai negara.

Momen ini menjadi pengingat perjuangan panjang kaum buruh dalam memperjuangkan hak-hak mereka. Peringatan ini dirayakan dengan cara-cara yang unik dan berbeda di berbagai negara.

Dari demonstrasi yang lantang hingga perayaan meriah, tradisi Hari Buruh di berbagai negara menunjukkan keragaman cara menyuarakan hak-hak buruh. Meskipun kerap diidentikkan dengan aksi unjuk rasa, nyatanya ada tradisi-tradisi lain yang mewarnai perayaan May Day di berbagai negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tradisi Hari Buruh Internasional di Berbagai Negara

Hari Buruh yang sering disebut May Day merupakan perayaan awal Mei dan menandai transisi musim semi atau musim panas di beberapa negara. Beberapa negara merayakan Hari Buruh dengan semarak festival, parade, hingga bernyanyi bersama.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa tradisi dalam merayakan Hari Buruh Internasional atau May Day di berbagai negara dunia. Perayaan-perayaan ini rutin dilakukan setiap tahun.

ADVERTISEMENT

1. Italia

Italia memiliki cara unik untuk merayakan Hari Buruh. Alih-alih demonstrasi, para pekerja justru menggelar piknik bersama keluarga dan teman terdekat. Suasana semakin meriah dengan kehadiran para penyanyi yang disebut maggerini.

Mereka berkeliling dari rumah ke rumah, menyanyikan lagu-lagu musim semi, dan memberikan bunga kepada warga. Menariknya, interaksi ini tak hanya berlangsung searah.

Warga turut memberikan hadiah berupa telur, permen, dan anggur kepada para maggerini. Tradisi ini menggambarkan semangat kebersamaan dan kegembiraan dalam merayakan Hari Buruh di Italia.

2. Finlandia

Mirip Italia, Finlandia memperingati Hari Buruh dengan piknik di taman. Negara yang terkenal sebagai negara paling bahagia di dunia ini merayakan Hari Buruh dengan tradisi menyantap kue corong dan meletakkan topi di patung-patung.

Sebelum perayaan May Day, Finlandia juga memiliki tradisi unik lainnya Vappu. Dirayakan setiap 30 April malam, Vappu merupakan momen berkumpul bersama keluarga atau teman sambil menikmati makan malam.

Tradisi ini menjadi bagian penting dalam budaya Finlandia dan selalu dinanti-nantikan masyarakatnya. Perpaduan tradisi Vappu dan Hari Buruh di Finlandia menunjukkan kekayaan budaya dan semangat kebersamaan yang kuat di negara ini.

3. Inggris

Pada Hari Buruh di Inggris, pekerja merayakannya dengan mengadakan aksi di jalan-jalan dengan mengenakan kostum unik berwarna hijau yang dikenal sebagai "Jack in the Green". Tradisi ini dilakukan dengan menari di sekitar tiang yang dihiasi daun-daunan.

Tiang maypole terbuat dari pohon-pohon muda yang dipotong dan dihias dengan pita warna-warni. Para pekerja kemudian menari di sekitar tiang tersebut, mengambil pita, dan membentuk pola-pola menarik dengan menggerakkan pita-pita tersebut.

4. Skotlandia

May Day dirayakan melalui festival yang dikenal sebagai Beltane , yang dimulai pada malam 30 April di Skotlandia. Beltane bermakna hari api yang merupakan festival api kuno dari budaya Celtic yang dipraktikkan di Skotlandia, Irlandia, dan Isle of Man.

Festival ini bertujuan meresapi kembali tradisi Celtic kuno dengan sentuhan kontemporer. Beltane berakhir pada pukul 01.00 pagi pada 1 Mei.

5. Prancis

May Day diperingati dengan memberikan atau menyimpan bunga lili yang diikat dengan pita merah di Prancis. Simbol segitiga merah mewakili tiga aspek penting dari kehidupan ideal, yakni pekerjaan, relaksasi, dan tidur.

Pemilihan bunga ini juga memiliki latar belakang sejarah yang kaya. Bunga ini dipilih sebagai simbol keberuntungan. Pada 1561, Raja Charles IX pernah menerima muguet atau biasa disebut May Lily sebagai simbol keberuntungan pada Hari Buruh.

6. Bulgaria

Tradisi peringatan Hari Buruh di Bulgaria berasal dari legenda yang mengisahkan, setiap 25 Maret ular-ular mulai keluar dari liang, sementara raja dan pemimpinnya baru muncul pada 1 Mei.

Sebagai hasilnya, orang-orang yang bekerja di ladang pada 1 Mei dianggap berisiko tinggi terkena gigitan ular. Oleh karena itu, 1 Mei menjadi hari libur di Bulgaria untuk menghindari bahaya tersebut. Setiap May Day, masyarakat Bulgaria menyalakan api unggun untuk mengusir ular-ular tersebut.

7. Jerman

Di Jerman, khususnya desa-desa wilayah Bavaria, ada tradisi unik untuk merayakan May Day. Penduduknya berkumpul untuk menikmati musik dan bir hitam spesial yang hanya diseduh untuk acara ini.

Tradisi ini menjadi ciri khas May Day di Bavaria. Warga menggabungkan keceriaan dan rasa kebersamaan dengan cita rasa lokal yang khas. Tak heran, salah satu negara paling maju di Eropa ini memang terkenal akan kualitas birnya yang tinggi.

8. Rusia

1 Mei dianggap sebagai hari yang penting di Rusia dan bekas negara-negara pecahan Uni Soviet lainnya. Hari ini menandai awal musim semi atau musim panas serta menjadi Hari Buruh.

Pada hari penting ini, para pekerja akan mengadakan parade dan demonstrasi sebagai bentuk protes terhadap sistem kapitalis dan sebagai perayaan kesatuan pekerja.

9. Hawaii

Hari Buruh di Hawaii diwarnai dengan semangat Aloha yang meriah. Di pulau-pulau indah ini, 1 Mei bukan hanya tentang demonstrasi buruh, tapi juga perayaan budaya dan tradisi Hawaii yang penuh warna.

Hari Buruh di negara ini juga dikenal sebagai "Lei Day", di mana para pekerja merayakannya dengan mengadakan festival besar yang melibatkan berbagai acara. Lei Day diisi dengan bernyanyi sambil diiringi musik, bazar makanan dan minuman, lokakarya, serta pembuatan Lei atau karangan bunga tradisional dari Hawaii yang dikenakan di leher.

Dari demonstrasi lantang hingga piknik ceria, perayaan Hari Buruh di seluruh dunia menunjukkan semangat yang sama untuk menghargai pekerja. Peringatan Hari Buruh menjadi momen pemersatu untuk mengenang perjuangan buruh dan menjamin masa depan yang lebih baik bagi mereka.

Artikel ini ditulis oleh Albert Benjamin Febrian Purba, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/fat)


Hide Ads