Nggak Cuma Renyah Digoreng, Ikan Teri Bisa Cegah Kardiovaskuler dan Kanker

Nggak Cuma Renyah Digoreng, Ikan Teri Bisa Cegah Kardiovaskuler dan Kanker

Esti Widiyana - detikJatim
Minggu, 28 Apr 2024 01:01 WIB
Teri tawar untuk nasi goreng ikan asin
Ilustrasi ikan teri. (Foto: iStock)
Surabaya -

Ikan teri dimasak balado atau dioseng-oseng adalah makanan yang bikin nggak betah kalau nggak nambah nasi. Tapi tahu nggak sih, selain renyah dan gurih saat digoreng ikan teri memiliki banyak manfaat bagi kesehatan?

Dalam sejumlah penelitian yang dilakukan beberapa tahun terakhir, ikan teri disebut bisa mencegah sejumlah penyakit seperti kardiovaskular, baik untuk ibu hamil, bahkan disebut makanan anti kanker.

Ahli Bioteknologi Universitas Airlangga (Unair) Heru Pramono SPi M Biotech PhD menjelaskan manfaat apa saja dalam kandungan iman teri. Salah satunya terdapat kandungan asam amino dalam ikan teri memiliki banyak manfaat kesehatan, terutama bagi ibu hamil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terdapat 20 jenis asam amino yang terkandung dalam ikan teri dapat mendukung kesehatan ibu hamil. Selain itu, kandungan kalsium sangat baik untuk tumbuh kembang janin," kata Heru, Sabtu (27/4/2024).

Heru menilai, konsumsi ikan teri sebagai alternatif daging merah guna mencegah penyakit bukanlah pendekatan yang tepat. Meskipun kuantitas daging dalam ikan teri tidak sebanyak daging merah, namun konsumsi ikan lebih tepat sebagai suplementasi.

ADVERTISEMENT

Di dalam tubuh ikan teri terdapat kandungan omega-3. Ikan kecil di laut biasanya mengkonsumsi plankton atau mikroba alam yang mengandung omega-3.

"Menurut penelitian, kandungan ini bermanfaat untuk perkembangan otak dan mencegah kardiovaskuler. Sedangkan kandungan kalsiumnya baik untuk pertumbuhan tulang," ujarnya.

Selain itu, kandungan protein dalam ikan teri juga sebagai bahan dasar penyusunan protein di dalam tubuh dan berpotensi sebagai anti kanker.

Heru menyarankan pada saat mengolah ikan teri harus dengan benar, yakni menjaga kebersihan dan kesegaran ikan. Sebab, ikan teri yang segar memiliki sedikit bakteri dan aman dikonsumsi.

Kemudian meminimalkan proses pemasakan ikan teri. Seperti durasi masak singkat atau penyajian utuh untuk mengurangi panas dan menjaga nutrisi.

"Saran saya untuk menambahkan teri dalam telur goreng sebagai pengganti garam. Hal ini guna mengurangi konsumsi garam secara berlebihan. Dianjurkan konsumsi ikan teri dalam jumlah sedikit secara konsisten," jelas Heru.

Meski memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, Heru mengimbau agar mengkonsumsi ikan teri kering asin dengan tidak berlebihan. Sebab ikan teri kering asin memiliki kadar natrium tinggi yang dapat memicu hipertensi.

Ia juga menganjurkan untuk mengurangi penggunaan garam dalam makanan lain atau menggunakan teri sebagai pengganti bumbu. Selain itu mempertimbangkan kesegaran dan potensi kontaminasi bakteri pada ikan teri.

"Ada riset yang menyebutkan, ikan yang dipasarkan dalam kondisi tidak higienis rentan terpapar bakteri yang patogen. Salah satunya adalah Escherichia coli atau sejenis salmonella yang dapat membahayakan konsumen," katanya.

Mengonsumsi ikan teri tidak dianjurkan dalam kondisi mentah di Indonesia. Mengingat Indonesia merupakan negara tropis dengam banyak bakteri, kontaminan dan patogen.

"Menuruti literatur yang saya baca sejumlah bakteri sejenis anisakis hanya menyerang mamalia laut. Untuk mempertimbangkan nutrisi yang diperoleh dan menghindari risiko kesehatan jangka pendek maupun panjang," pungkasnya.




(dpe/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads